|C H A P T E R F I V E|

49 9 17
                                    

WARNING⚠️ Dilarang Keras untuk men screenshot cerita ini untuk hal yang tidak baik seperti mengcopy paste, Dilarang Keras plagiat untuk masuk ke sini

Enjoy

H A P P Y R E A D I N G💞💐

Chapter Five: Pengagum Rahasia

Hari berlalu cepat, dan akhirnya Bumi dan Senja tiba di kelas setelah dua jam pelajaran dimulai.

"Kalian terlambat lagi!" bentak sang Guru dengan nada kesal.

Senja hanya memutar matanya malas. Dia sudah tahu pasti apa yang akan terjadi.

"Senja, Bumi, jangan karena kalian merasa punya kekuasaan di sini lalu bertindak seenaknya!" Guru itu menambahkan, menatap mereka dengan tatapan tajam.

Senja menghela napas dalam hati. "Guru sok tahu lagi," pikirnya.

Dengan santai, Senja berdiri di depan kelas, mengangkat tangan. "Bu, saya dan Bumi terlambat karena baru saja selesai dari acara gladi resik buat peragaan busana besok. Jadi, telatnya kita berdua bukan disengaja. Emang pernah kita telat selain karena mewakili sekolah?" ujar Senja, sambil menatap sang Guru dengan tatapan tajam.

"Bu, saya juga paham kenapa banyak murid yang ngeluh soal cara mengajar Ibu. Lagian, kalau Ibu nggak tahu, lebih baik nanya daripada sok tahu, kan?" Senja menambahkan dengan nada santai. UPS.

Seluruh kelas meledak dengan tawa, sebagian besar murid tidak bisa menahan diri untuk tidak menertawakan sang Guru yang memang dikenal sebagai yang paling dibenci di sekolah. Sikapnya yang tidak bijaksana membuatnya tidak disukai oleh banyak orang.

Sang Guru terdiam, wajahnya memerah karena malu. Namun, Senja hanya membalas dengan senyum tipis.

"Let’s go seat!" ujar Senja dengan nada cuek, sambil melangkah menuju tempat duduknya. Bumi mengikutinya dengan senyum terpaksa, sudah terbiasa dengan aksi Senja yang selalu bisa membuat suasana tegang menjadi ringan.

Pelajaran dilanjutkan, dan kini tiba giliran mata pelajaran matematika—pelajaran yang bagi Senja rasanya seperti permainan.

Selama 40 menit, sang guru baru masuk dan mulai menjelaskan materi tentang integral dan turunan.

"Adakah yang bisa jawab soal ini?" tanya sang guru sambil menulis soal di papan tulis.

Soalnya adalah:
"Hitunglah integral dari 3x² + 5x - 4 dengan batas antara 1 hingga 3."

Senja langsung mengangkat tangan tanpa ragu. Semua mata tertuju padanya, mengetahui bahwa dia adalah yang terbaik dalam pelajaran ini.

"Senja?" guru itu memanggilnya.

Senja berdiri dan melangkah ke depan dengan percaya diri. Tanpa membuang waktu, dia mulai menjelaskan proses penyelesaian soal dengan cara yang begitu sederhana namun jelas.

"Pertama-tama, kita turunkan fungsi ini. Integral dari 3x² adalah x³, integral dari 5x adalah (5/2)x², dan integral dari -4 adalah -4x. Lalu kita tentukan batasnya antara 1 dan 3."

Dia terus menjelaskan dengan lancar, hingga akhirnya menyelesaikan soal dengan cepat. "Jadi, jawabannya adalah 26."

Semua murid di kelas terkejut dan mengangguk kagum. Senja selalu memberikan jawaban yang benar dengan cara yang sangat sistematis, membuatnya tampak begitu mudah bagi semua orang.

"Wow, cepat sekali!" ujar Bulan di belakang Senja, mengagumi kemampuan teman sekelasnya itu.

Sang guru terlihat terkesima, tapi Senja tidak berhenti sampai di situ. "Ada lagi soal untuk saya, Bu?" tanya Senja dengan nada santai.

Bumi Untuk Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang