17

586 142 18
                                    

Xiao Zhan terus menutupi wajahnya dengan bantal karena perasaan yang kacau.

Rasanya ia tak ingin bangun dan pergi kemanapun saat ini.

Namun suara teriakan yang kencang dari lantai bawah membuatnya mau tak mau harus bangun.

"Ya, Zhanzhan! Apa kamu tidak kerja hari ini? Kenapa tidak bangun?" Teriak nyonya Xiao karena Xiao Han melapor padanya bahwa Xiao Zhan sudah bangun namun tak turun untuk sarapan sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul sembilan dan pria manis itu sudah terlambat untuk bekerja.

Beberapa menit kemudian, Xiao Zhan turun dari lantai atas dengan pakaian yang rapih walau wajahnya masih terlihat sayup karena mengantuk.

"Hah! Mama kan sudah bilang untuk berhenti minum-minum sampai mabuk seperti itu. Kamu jadi terlambat masuk kerja, kan." Nyonya Xiao mulai sedikit mengomelinya.

Xiao Zhan duduk di meja makan dengan malas.

"Zhou Cheng dan Jili baru saja kembali, Ma. Aku hanya minum-minum sedikit dengan mereka setelah sekian lama. Dan kemarin aku banyak bekerja dan kata Bos, tidak apaapa jika aku datang terlambat hari ini." 

"Begitu ya. Ya sudah, cepat sarapan dan berangkat." Ujar nyonya Xiao.

Ketiganya sarapan bersama sedangkan tuan Xiao sudah berangkat ke perusahaan sekitar satu jam yang lalu.

"Lain kali jangan banyak minum seperti itu, ge. Gege kan menyetir sendiri, kalau aku tidak kesana tadi malam, bagaimana gege bisa pulang?" Celetuk Xiao Han.

Xiao Zhan menatap Xiao Han dengan malas.

"Tsk! Aku bisa pulang sendiri. Lagian kamu juga kenapa ada di cafe malam-malam? Bukannya di asrama tidak boleh keluar masuk dengan bebas?"

Xiao Han tercengang. Ia meletakan kembali rotinya diatas piring sambil melihat Xiao Zhan dengan saksama.

"Ge, bagaimana gege bisa tahu kalau aku ada di cafe tadi malam?" Tanya Xiao Han dengan penuh curiga.

Kini giliran Xiao Zhan yang terkejut. Pria manis itu sedikit gelagapan.

"Huh? Ah itu... Jadi.."

"Kamu ada si cafe semalam?" Tanya nyonya Xiao karena semalam dia juga cukup terkejut saat putra keduanya kembali dengan putra pertamanya yang sedang mabuk.

Xiao Han hanya berkata kalau teman gegenya menghubunginya dan dia langsung datang untuk menjemput sang kakak.

Nyonya Xiao maupun pun tuan Xiao tidak banyak bertanya.

"Aku memang di cafe tadi malam. Tapi bagaimana gege bisa tahu?" Jawab Han sembari bertanya.

"Ah.. Itu karena kamu datang ke bar dengan cepat. Jarak antara asramamu dan bar cukup jauh dan kamu juga sering ceritakan kan kalau kamu kadang-kadang mengunjungi cafe di sekitar taman Shuan untuk bersantai. Jadi aku hanya menebaknya!" Jawab Zhan dengan kebohongan yang lancar walau ia masih terlihat gugup karena keceplosan.

Han berpikir sejenak. Penjelasan Xiao Zhan memang masuk akal. Namun dia merasa ada yang mengganjal, namun dia tak tahu apa hal yang 'mengganjal' itu. Dia kemudian menghela nafas panjang.

"Begitu ya. Tebakan gege tepat sasaran ya.."

Xiao Zhan tertawa canggung. "Ha.. haha.. kalau begitu, aku berangkat dulu." Dia berdiri dan beranjak pergi.

Nyonya Xiao mengangguk sambil menatap Xiao Han.

"Bagaimana denganmu? Apa kamu bolos hari ini dan tinggal di rumah seharian?" Tanya nyonya Xiao.

"Tidak. Kelasku sore. Aku akan pulang ke asrama sebentar lagi." Jawab Xiao Han.

"Baiklah."

Xiao Han lalu teringat akan sesuatu. Dia dengan cepat berdiri dan melangkah keluar rumah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let's Date FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang