25. Sedikit Retakan Kecil

122 19 4
                                    

Suasana ruangan yg awalnya biasa saja berubah menjadi tegang. Tak ada satupun orang yg bisa menyembunyikan ekspresi panik dan tegangnya saat menyaksikan kejadian di depan mata mereka.

" Hukuman apa yg kamu pilih? "

Kata kata yg menjadi penentu hasil dari ketegangan ini, akhirnya diucapkan.

Pilihan yg mungkin sulit bagi beberapa orang yg baru pertama kali ditanyai hal seperti itu.

" Apa hukuman yg pantas untuk mu? "

Hanya satu kalimat ini, membuat orang yg ditanyai makin kebingungan dengan jawaban yg harus ia berikan. Apa jawaban tepat yg harus diberikan? Itulah isi dari pikiran semua orang yg menyaksikan.

Tak ada satupun yg berani bersuara kecuali satu pria dewasa dengan surai ungu gelap. Itu adalah Rion.

" Sesuai aturan keluarga " akhirnya jawaban pun keluar dari mulut Mako.

Flashback on

Di ruang tengah,

TOK
TOK
TOK

" Masuk " Ucap Rion

Kin pun muncul dibalik pintu

" Ada apa? " Tanya Rion

" Mohon maaf menggangu waktunya "

Kin pun maju ke arah Rion

" Lapor Tuan " Kin ingin melapor sesuatu ke Rion

Kin pun menjelaskan tentang kejadian seorang perempuan yg mako bawa masuk ke dalam rumah.

Selama Kin mejelaskan, sedari tadi mako hanya pasrah saja karena ia merasa bahwa memang seharusnya ia mendapatkan hukuman yg sepantasnya

Raut wajah Rion pun mulai terlihat marah, ia mengkerutkan keningnya.

Melirik ke arah Mako

" Mako " Panggil Rion

" Ya pih " Jawab Mako

" Ke hadapanku " Ucap Rion

Mako pun hanya perlu berjalan beberapa langkah untuk sampai di hadapan Rion.

" Jelaskan " ucap Rion

" Temen Mako itu awalnya pengen jalan jalan, mako di ajak tuh ama temen mako. Awalnya mako nolak, tapi dia maksa banget bahkan sampe ngancam, mau gk mau mako terima ajakannya. Kami berdua pergi ke kafe sampe gk sadar udh di depan rumah, katanya dia mau masuk ke rumah. Otomatis mako nolak kan, tapi dia maksa dan sekali lagi ngancem. Di saat itu mako udah nolak secara keras dan ngancem balik, tapi entah kenapa tiba tiba mako terima. Rasanya bukan mako yg bicara, tapi orang lain. Dan di saat udh ketemu dedek, perasaan itu muncul lagi. Entah kenapa mako berusaha membela cewe itu " Jelas mako

" Kin, apa ini ada hubungannya sama CN? " Tanya Rion

" Saya juga berpikir seperti itu Tuan " Jawab Kin

" Siapa nama cewe itu? " Tanya Rion

" Gisella " Jawab Mako

" Ah.. dia keponakan si botak itu " Ucap Rion

" Benar Tuan " Ucap Kin

" 2 Minggu lagi bukannya ada latihan bersama mereka? " Tanya Rion

" iya pih " jawab Aenon

" batalkan " Ucap Rion

" Eh? Serius pih? " Tanya Krow

" Ya, dan beritahu si imbot itu 'besok kita bertemu di pusat Kota' "  Ucap Rion

The Youngest Daughter of a Mafia Family (TNF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang