TEMUAN MISTIK

1 0 0
                                    


Waktu berlalu, dan Salli kini berusia 16 tahun. Meskipun tinggal dalam kemiskinan, ia tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang dari Najib dan Bianca. Setiap hari, mereka bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Salli membantu di kebun, memetik sayuran, dan kadang membantu Bianca di dapur. Meski hidup sederhana, Salli merasa bahagia dengan cinta yang diberikan oleh kedua orang tuanya.

Suatu sore, ketika cuaca cerah dan matahari perlahan mulai terbenam, Salli pergi ke gudang kecil di belakang rumah untuk membantu Bianca mengatur barang-barang lama yang sudah tidak terpakai. Gudang itu penuh dengan barang-barang tak terpakai, dari peralatan bertani hingga pakaian usang. Terkadang, Salli menemukan barang-barang yang menarik, namun hari itu ia menemukan sesuatu yang sangat berbeda.

Di sudut gudang, sebuah kotak kayu tua terletak di bawah tumpukan kain lusuh. Kotak itu tampak usang, namun ada sesuatu yang menarik perhatian Salli. Ia merasa dorongan untuk mendekat dan memeriksa kotak itu. Tanpa pikir panjang, ia mulai membersihkan debu-debu yang menutupi kotak tersebut, lalu membuka penutupnya.

Di dalam kotak itu terdapat sebuah tongkat kayu yang tampak sangat kuno dan penuh ukiran rumit yang tak dapat dikenali. Ujungnya terbuat dari batu biru berkilau yang mengeluarkan cahaya lembut. Salli merasakan sensasi aneh saat meraihnya. Seperti ada sesuatu yang menyatu dengan dirinya begitu ia memegang tongkat itu.

Dengan rasa penasaran yang mendalam, Salli mengangkat tongkat itu dan dengan perlahan memutarnya di udara. Ketika ia memutar tongkat itu, tiba-tiba cahaya terang memancar dari ujung tongkat dan menerangi seluruh gudang. Salli terkejut, hampir terjatuh, ketika sebuah suara dalam terdengar di pikirannya.

"Salli... Kamu akhirnya menemukannya."

Salli membekap mulutnya, berusaha menenangkan dirinya yang panik. "Siapa itu?" tanyanya dalam hati, namun suara itu seolah datang dari dalam dirinya sendiri, begitu nyata.

"Tunggu, jangan takut. Aku bukan musuhmu." Suara itu terdengar lebih jelas, kali ini bukan hanya di pikirannya. Seorang pria muncul di hadapan Salli, tampak seperti dia datang dari dunia yang berbeda. Pemuda itu mengenakan pakaian elegan yang jauh lebih mewah daripada apa pun yang pernah Salli lihat. Dengan rambut hitam legam dan mata yang tajam, dia tampak seperti sosok yang datang dari dunia lain.

"Siapa kamu? Apa yang terjadi?" tanya Salli, terkejut dengan kehadiran sosok tersebut.

"Aku adalah Roberts," jawab pria itu dengan tenang. "Dan kamu, Salli, adalah kunci untuk menjaga keseimbangan dunia ini."

Salli terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata Roberts. "Apa maksudmu?" tanya Salli, matanya melebar.

Tongkat yang kamu temukan adalah milikmu sekarang. Itu bukan hanya benda biasa. Itu adalah sumber kekuatan yang sangat besar. Kekuatan yang terhubung dengan dunia ini dan dunia lain. Kamu adalah pemegang takdir, Salli."

Salli merasa bingung, kebingungannya meluap menjadi pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa ia jawab. "Aku hanya gadis biasa. Mengapa aku harus memiliki kekuatan ini?"

Roberts tersenyum lembut. "Kamu tidak tahu betapa besar takdirmu. Dunia ini, dunia kita, sangat rapuh. Kamu adalah harapan untuk melindunginya."

Dua Dunia, Satu Takdir - Two Worlds, One DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang