13.

117 7 0
                                    


Jujur tubuh mu lelah sangat sungguh,untuk menggapai lampu meja yang masih menyala hanya untuk mematikan nya lantaran sudah siang pun tak bisa.Kaki mu mati rasa,benar-benar tubuh seorang perempuan.

"(nam—,astaga dewa dan dewi! berikan lah hujan api hari ini agar anak ku bisa bangun!.."

Addelina menghantap beberapa bantal yang terjatuh dari tempat nya,membuka tirai lebar lebar membuat mu berdesis bagai vampir dan membalik kan badan.

"Dasar kurang kerjaan!."

"Memang aku tak ada kerjaan,sudah bu.Aku ingin melanjutkannya."

Addelina mendecak kan lidah nya dan memutar mata malas,"Aamon datang hari ini,benar-benar hari ini.Ibu hanya mengingatkan mu"

Seketika kau terduduk tubuh mu masih loyo dan masih menatap nya tak percaya,"Ya aku mengingat nya..Apa sudah ada kiriman surat kabar bu?."

"Hanya 3 hari ini,pengatur berita nampak nya mengadukan libur karena beberapa hal."Addelina.

Kau mengangguk malas menanggapi nya,menggaruk leher pelan dan menatap jendela lebar disana.Suara bising membuat mu penasaran apa yang dilakukan para maid hari ini?.

"Kenapa Orang-orang sibuk sekali hari ini?"

Addelia menghelanafas dan mengelus dada nya pelan,kau memberikan nya senyum bodoh untuk menunggu jawaban nya."Tentu mereka sibuk sayang!..Dua minggu lagi pesta debut dimulai,ibu menyumbangkan berapa yang mereka butuhkan."

"Kenapa nyumbang?"

"Akan ibu gigit jika kau bertanya hal bodoh lagi,cepat mandi!"

.

.

Membaca lembaran koran dengan seksama,kau mengangkat satu kaki yang tertutup gaun besar itu.Sibuk dan harus selalu memeperhatikan kenyamanan.

(duduk njegang time.)

Melirik satu persatu berita,dirimu hanya tertarik kesalah satunya 'Sisi gelap Duresves'.Terkekeh pelan kau mengambil kertas pengakuan keluarga itu untuk mu.

Deklarasi yang tertulis disana bahwa keluarga Dureves ingin melakukan investasi wilayah,namun kau tak tertarik sama sekali.

Memijit pelipis mu,kau menyimpan kembali surat itu dan mulai melanjutkan menandatangani kertas pengajuan beberapa barang yang akan masuk.

"Permisi nyonya.."

"Ada apa Cle?."

"Ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda."Cle.

Kau menatap nya dan memiringkan wajah mu,"Dia ingin bertemu dengan ku atau Ibu ku Cle?.."

Wanita itu menggeleng pelan,ia sedikit menepuk kain yang berada dibawah nya.

"Tidak nyonya,dia tau Duces tengah berada di luar.Dan dia bilang kalau memang dengan andalah ia hendak bertemu.."

Mengangguk kau mengode agar orang itu masuk,mata mu masih tertuju kearah beberapa kertas yang masih menyibukkan mu saat ini.

"O-oh..Aamon."

Kau tersenyum getir saat melihat mata nya menatap mu dengan tajam,entah apa yang kamu perbuat tapi intinya dia tak pernah menyampaikan itu disurat sebelum nya kau baca.

Atau memang surat yang ia kirim bukan hanya itu,seketika wajah mu menggelap.Meneguk ludah kasar sebelum akhir nya memberanikan membuka laci dibawah meja.

'Anjim'Benar saja banyak sekali surat dengan corak yang sama seperti kiriman dari keluarga Pexley lain nya.

"Dari mana kau selama ini?,ku tanya.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗙𝗥𝗢𝗦𝗘𝗦 | 𝗟𝗮𝗻𝗱 𝗢𝗳 𝗗𝗮𝘄𝗻 𝗫 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang