WARNING, AREA 1821+‼️
"Menjadi asisten BTS Boy Group terbesar di Korea saat ini dan mengetahui banyak sisi gelap KPop adalah hal yang sulit untuk dijalani." Ucap minnie
"Kamu mencintaiku bukan?." ~Seokjin
Kadang kita memang harus terlihat lemah untuk membongkar kebusukan seseorang.
🌛
✨
🌛
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•Minnie membuka matanya perlahan, sorot sinar matahari ditambah suara kicauan buruk membangunkannya dari tidur panjangnya selama di hutan ini.
Dia meraba ponselnya yang dia tiduri semalaman, karena hanya dengan itu dia dapat meminta tolong.
Untungnya ponsel itu tidak rusak sedikitpun, Minnie mengaktifkan internetnya dan ratusan chat serta puluhan Panggilan tak terjawab terus masuk.
Tapi dia tidak ada niat untuk membalas mereka dulu, dia langsung membuka peta lokasi untuk memastikan titiknya berada di mana.
"Aishh shiball, ternyata aku ada di pedalaman hutan x. Mereka tidak mungkin bisa menemukanku jika aku tetap berada disini, aku harus mencari jalan raya dulu." Minnie mengoceh sendiri.
Sejenak dia mulai membaca beberapa pesan teks dari notif tanpa membukanya
Diana Lo dimana sih, gue sama Jungkook nyariin lo
Bos lu tuan seokjin itu juga dia terus panik semaleman dan gak tidur.
Gue gak bisa lacak posisi lu karena hp lu mati.
Alexa.
Minn kamu dimana?
Kamu baik baik aja kan?
Minnie tolong angkat telfon saya.
Saya akan mencarimu dimanapun kamu berada, jika kamu berada dalam kesulitan sekarang tolong tunggu saya.
Seokjin..
Membaca pesan pesan singkat itu membuat hatinya senang. Dia memeluk ponselnya sambil tersenyum getir.
Ternyata banyak orang yang menyayangi nya selama ini, dia hanya ingin hidup seperti ini dengan banyaknya kasih sayang.
Minnie berusaha bangkit dari tempatnya, bajunya sudah sangat kotor bercampur tanah dan juga banyak yang sobek
Tangan, wajah serta kakinya juga penuh luka luka karena goresan ranting tajam. Darah yang mengalir pun mulai terlihat mengering.
Minnie sama sekali tidak memperdulikan itu, dia bahkan pernah terluka lebih parah dari ini.
Saat dia mencoba melangkahkan kakinya, tiba tiba dia terjatuh kesakitan. Sepertinya ada sesuatu yang menancap di telapak kakinya.
