WARNING, AREA 1821+‼️
"Menjadi asisten BTS Boy Group terbesar di Korea saat ini dan mengetahui banyak sisi gelap KPop adalah hal yang sulit untuk dijalani." Ucap minnie
"Kamu mencintaiku bukan?." ~Seokjin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•Minnie dan jhope sekarang sedang terburu buru membawa Yuna ke ruang UGD, kondisinya dalam pencahayaan yang terang sangat memprihatikan.
Terlihat tubuhnya benar benar kurus seperti hanya tinggal tulang yang berbalut kulit, goresan luka yang sudah mengering dan goresan luka yang barupun terlihat dengan jelas.
Entah berapa banyak luka yang di deritanya selama ini, Minnie masih terus menangis melihat kondisi Yuna.
Akhirnya mereka sampai di depan ruang UGD yang sudah disambut oleh dokter dan par perawat lainya.
Jhope membaringkan Yuna di kasur pasien untuk segera ditangani.
"Mohon ditunggu diluar tuan." Ucap salah satu dokter dan segera menutup pintu ruangan itu dengan rapat.
Mereka berdua lalu menunggu dengan harap harap cemas. Melihat Minnie yang gelisah jhope berusaha mengajaknya mengobrol.
"Minnie, apa kamu tahu jika kesalahan yang dia perbuat itu sudah sangat fatal?." Tanya jhope
"Saya tahu tuan, tapi menghukum seseorang seberat ini juga tidak diperbolehkan." Jawabnya.
"Jadi kamu lebih memilih kita semua mati daripada dia yang mati?." Tanya jhope dengan nada tenang.
Minnie hanya terdiam sambil menunduk. memang benar, jika saat itu tidak ada yang menangkap Yuna mungkin semua member BTS sudah mati dihabisinya.
"Tenanglah Minnie, hal seperti ini sudah sering terjadi di kota kota besar. Yang kamu lihat tadi adalah salah satu dari sekian banyaknya tempat penyiksaan orang bersalah yang ada di kota ini." Jhope memberi penjelasan.
"Iya tuan." Minnie membalasnya singkat
Minnie faham sekarang, ternyata hidup dikota besar kalau tidak saling berjuang dan menyingkirkan maka akhirnya akan dapat penyiksaan.
Dia lalu ikut duduk disamping jhope dan menyenderkan badannya ke kursi itu, Minnie menutup mata merasakan lelah yang padahal dia sendiri belum melakukan aktivitas apapun hari itu.
Tapi melihat orang yang disiksa di depan mata membuat jantungnya berpacu kelewat cepat, sehingga menyebabkan nafasnya juga tidak bisa teratur. Antara rasa takut, sedih dan juga rasa tidak nyaman.
