"Kalo lo bingung pas malem pertama mau ngapain, ajakin aja maen ludo!"
"Maen catur, Ram!
"Gaple!
"Mobile legends, lo ajak perang di land of down!"
Begitulah serentetan-serentetan ejekan ketika Rama menikahi Sinta, adik dari Jeriko yang adalah teman...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rama dan Sinta asik ngobrol sambil bermain kartu. Tawa kencang, juga makian menghiasi aktivitas mereka. Hingga akhirnya permainan itu pun sempat terhenti ketika hujan turun begitu deras disertai angin yang membuat beberapa kartu itu pun terbang.
Hembusan angin disertai percikan air hujan membuat permainan pun berhenti. Rama melepas cardigan hitam yang membalut tubuhnya ketika dilihatnya wajah sang istri sedikit basah.
"Pakai nih!" Ucapnya sambil menyodorkan cardigan hitam itu.
Interaksi itupun tertangkap perhatian Bayu dan Albert, dua cecunguk itu pun saling menoleh dan melemparkan kode ketika Sinta memakai cardigan itu sendiri.
"Heh! Elo berdua kan udah nikah, masa ngga ada mesra-mesranya sih??" Tanya Bayu yang membuat Rama dan Sinta pun sontak menatap lelaki yang kini berkepala botak dan berlogat Jawa medok itu.
"Ya terus kita harus ngapain gitu?" Tanya Rama.
"Ya minimal tadi kau bantulah istri kau itu pakai jaket, macam di drama Korea loh, Ram." Jawab Albert.
Rama dan Sinta pun meringis.
"Lo selama jaga toko sembako bapak lo sambil marathon drakor ya, Al??" Tanya Sinta sambil cekikikan.
"Nonton apa lo?? Boys before flower ya??" Rama pun ikut menimpali.
"Jadul kali film kau, Ram! Drakor yang seru sekarang itu Family by choice, yang main itu si okeydokey yo!" Jelasnya begitu bersemangat, lain halnya dengan ketiga temannya yang hanya melongo karena bukan penikmat drakor.
Albert Sidabutar, lelaki berdarah asli Medan dengan rambut tebal yang sedikit keriting dan berjambang lebat di rahang. Siapa sangka fisik se-manly itu ternyata hatinya selembut Yoona SNSD.
"Gak nyangka gue, badan lo gede kayak brimob tapi hati lo hello kitty." Ujar Bayu yang tentu saja membuat Rama dan Sinta terbahak.
Begitu asiknya mengobrol hingga tak terasa hujan pun mulai berhenti. Rama mengulurkan tangannya sedikit ke luar untuk memastikan jika hujan benar-benar berhenti.
"Udah berhenti, balik yuk!" Ajaknya pada Sinta.
"CIEEE... UDIN PETOT..!!" Teriak Albert gak ada otak yang langsung disambit tisu oleh Rama.
Sinta hanya terkekeh saja. Memang sejak mereka pacaran dua cecunguk itu sering sekali menggoda mereka. Rama dan Sinta pun keluar warkop, mereka mempercepat langkah karena masih ada sedikit rintikan hujan yang turun.
Sesampainya dirumah, dilihatnya Jeri yang baru saja pulang. Lelaki itu tampak begitu kusut dan lelah ketika membuka helmnya.
"Baru balik lo?" Sapa Rama.
Jeri hanya mengangguk. Melihat sang kakak ipar terlihat begitu lelah, Rama dan Sinta pun tak ingin banyak bertanya, mereka pun langsung memasuki rumah yang diikuti Jeri yang mengekor di belakang mereka.