1. Kenzie Mahaprana

3.1K 269 144
                                        

Dari banyaknya mitos, salah satu yang masih dipercayai hingga saat ini adalah mitos tentang anak buangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari banyaknya mitos, salah satu yang masih dipercayai hingga saat ini adalah mitos tentang anak buangan. Kepercayaan ini mengatakan bahwa dalam setiap keluarga, pasti ada satu anak yang dianggap kurang beruntung, tidak secantik atau setampan saudara-saudara lainnya, atau bahkan kurang disayang oleh orang tua. Mitos ini juga mencerminkan stereotip sosial bahwa setiap keluarga harus memiliki ketidaksempurnaan dalam bentuk fisik atau hubungan antar anggota keluarga.

Secara garis besar, tak sedikit orang yang percaya bahwa tidak ada keluarga yang sempurna.

Namun, sepertinya mitos ini tidak berlaku bagi Kenzie bersaudara. Karena faktanya, tiga bujang piatu itu lahir dalam keadaan sempurna baik fisik maupun rupa. Finansial mereka baik, begitu pun dengan profesi yang ketiganya geluti. Sudah lah good looking, good rekening pula.

Dimulai dengan si sulung, Elzio Mahardika. Seorang Direktur Keuangan di salah satu perseroan terbatas yang ada di Jakarta. Genius, berwibawa, tidak banyak bicara dan punya kesabaran seluas samudera. Elzio ini tipe Kakak yang jarang marah, tapi sekalinya marah, bikin ketar-ketir satu rumah.

Kemudian ada si anak tengah, Rifky Mahendra. Mahasiswa semester tujuh yang sedang stres oleh tugas dunia perkuliahan. Lebih pendek dari Elzio, selengekan, suka berpenampilan nyentrik dan hobi marah-marah. Keterbalikan dari Elzio yang memiliki kesabaran seluas samudera, kesabaran Rifky pula hanya setipis tisu dibelah lima. Oknum yang paling sering istighfar di rumah.

Nah, sekarang masuk lah kita ke bagian penyebab Rifky sering istighfar, Kenzie Mahaprana. Si bontot yang hobinya teriak-teriak. Disenggol sedikit, teriak. Ditegur sedikit, teriak. Dimarahin makin menjadi. Didiemin apalagi. Suka modifikasi motor, suka mancing emosi Rifky, suka ngabisin uang Elzio, suka ngoleksi surat panggilan orang tua dan suka cari ribut sama tetangga. Kurus, petakilan, tengil, petantang-petenteng, ngeselin. Kalau kata Rifky, setiap lihat Kenzie bawaannya pengin jitak.

Contohnya, ya, seperti sekarang ini. Di saat orang-orang sedang asyik bersantai menikmati senja dengan secangkir teh, bocah tengik itu malah memilih adu argumen dengan seorang pria paruh baya di pelataran rumah. Bibir tipisnya komat-kamit, terus menggerutu. Sesekali menunjuk baret panjang yang melintang di permukaan tangki.

"Ya karena suara knalpot kamu ganggu ketenangan saya sama keluarga saya!"

"Dih, stres. Hidup nggak tenang malah nyalahin knalpot orang." Remaja itu mendengkus, lalu melipat bibir. "Lagian, yak, ini tuh tempat umum. Semua orang bebas ngapain aja. Kalau mau sunyi, mah, jangan di sini, bangun rumah di atas terjun Paradise noh, jadi tetangga kakeknya Russel."

Selayaknya orang tua, disanggah begitu si bapak jelas tidak terima. Sambil melotot pria itu pun kembali buka suara. "Dasar anak kurang didikan, dikasih tau malah ngelawan."

KenzieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang