.
.بسم الله الرحمن الرحيم♡
Happy Reading♡
.
.......
Malam hari suasana ndalem sangat menegangkan, lebih tepatnya suasana ruangan kerja kyai Adnan, gus Zaidan yang terus mencoba memberikan penjelasan.
"Aba, Zaidan ingin menjelaskannya, beri Zaidan kesempatan" mohonnya, tanpa ada jawaban dari sang ayah, ia pun menjelaskan kejadian tadi tanpa ada yang ditambahkan dan dikurangkan.
"Aba kecewa sama kamu le, aba pikir dengan kamu meminta ijin untuk ke luar negri selain buat melanjutkan pendidikin, juga upaya kamu buat melupakan wanita itu, tapi ternyata dugaan aba salah le" jawab sang ayah dingin.
"Maafkan Zaidan aba"
"Aba maafkan kamu le, tapi, aba benar-benar kecewa atas sikap kamu kepada Zeina, mungkin, jika umimu tahu, pasti akan lebih sakit dan kecewa dari aba, sekarang aba beri kamu waktu sampai subuh nanti untuk mencari bukti kalian tidak melakukan apapun selain pelukan, jika tidak ada, kamu akan aba nikahkan!" Jelasnya lalu pergi meninggalkan Zaidan seorang diri.
Zaidan terdiam sakit rasanya mendengar ucapan sang ayah yang kecewa atas kecerobohannya, ia berpikir sejenak, sebelum melakukan panggilan kepada seseorang.
"Assalamualaikum gam"
"Waalaikumussalam gus, enten nopo?"
"Gam, temui saya di ndalem, segera!"
"Loh sampean wes teko a gus?"
"Hmm"
"Owalah nggih gus, kulo bade ten meriko"
"Cepat ya, assalamualaikum"
"Nggih waalaikumussalam"
Setelah beberapa menit Agam-sahabat Zaidan dari mereka pertama masuk mts datang. Ketika ia hendak memasuki rumah tiba-tiba Zaidan menepuk pundaknya dari arah belakang.
"Arghhh"
mmph! Zaidan menutup mulut sahabatnya itu dengan telapak tangannya.
"Jangan berteriak, nanti aba bangun" tegas Zaidan.
Agam melepaskan tangan Zaidan paksa, "pehh ambu ne ra penak gus"
"Moso seh gam?, sepurane yo mungkin saya lupa mencuci tangan" jawab gus Zaidan.
"Bercanda saya gus"
"Hmm, ikut saya gam" ujarnya kemudian berjalan meninggalkan Agam begitu saja.
"Lah si gus baru mau nanya kemana sudah jauh aja tuh jalannya" kesal Agam sembari mengejar langkah gus Zaidan, dirasa sudah dekat ia pun mensejajarkan langkahnya.
"Sebenarnya mau kemana toh gus?"
"Cek cctv taman gam"
"Loh kan cctv taman rusak gus, baru mau besok di benerin" sontak membuat Zaidan memberhentikan langkahnya.
"Kamu serius gam?" Tanyanya memastikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zeina & Zaidan [ON GOING]
Dla nastolatkówBingung mau deskripsi apaan Pokoknya baca aja dahhh xixi^^