07. Balas dendam Juan

411 54 10
                                    

Sorry bahas gue mungkin agak belibet dan membingungkan di chapter ini.

Setelah perjalanan panjang akhirnya mereka sampai di depan rumah Agam
Arsen menghentikan sepedanya  tepat di depan pagar kayu rumah Agam.

Dia menggoncang sepedanya beberapa kali bermaksud memberi kode agar Agam segera turun.

Karena tidak ada gerakan dari belakang dia memanggil nama Agam beberapa kali. Tetapi sang pemilik nama sedang asik dengan dunia nya sendiri.

Tiba-tiba ada lampu keluar di atas kepala Arsen. Dia mendapatkan kembali ide jahil untuk mengerjai Agam.

"Gam turun udah sampe, atau Lo mau gue bawa pulang buat gue kawinin?" Ucap Arsen sambil. Mengelus tangan Agam yang tidak terluka dengan sensual. Pasalnya sedari tadi Agam hanya melamun ketika dia panggil beberapa kali.

"Eh udah sampe ya"

"Udah dari tadi Gam. Btw gue enak kan di peluk Gam makanya Lo nggak mau lepas?." Arsen bertanya sambil menaik turunkan alisnya menggoda Agam.

Agam melihat ke arah tangannya, yang berada di pinggang Arsen dan saat ini  sedang dalam posisi di elus oleh arsen dengan sensual, Agam yang merasa tersengat listrik hingga merinding di sekujur tubuhnya langsung melepaskan pelukannya di pinggang Arsen.

"Gue nggak suka meluk Lo ya, tadi cuman gara-gara gue lagi ngelamun makanan nggak sadar meluk Lo!"

"Gue kan nggak bilang Lo suka meluk gue Gam gue cuman nanya kalo meluk gue tuh enak kan?, oh atau jangan jangan Lo suka ya meluk gue?"

"Apasih Lo gaje, udah sana pulang! Gue mau masuk."

"Iya ini gue mau pulang, good night sayang."

"Sayang sayang Najis homo!, mending Lo pergi sana jauh jauh pergi dari hadapan gue suh suh " Ucap Agam sok menajiskan, padahal muka dan telinga dia udah merah.

Setelah mengatakan itu Agam langsung membalikkan badannya kemudian berjalan ke arah rumahnya dengan cepat. Menghiraukan panggilan panggilan jahil Arsen ke dirinya.

"Sayang besok aku jemput ya ke sekolah."

"Bacot Arsen!!" Agam berteriak dengan kencang dari dalam rumahnya.

Arsen yang mendengar makian dari Agam malah tersenyum dengan puas. Menjahili Agam adalah salah satu mood booster dalam hidupnya. Makanya dia dulu suka mengintip Tante Jenny mandi, dan mengatakan ingin menikahi nya. sebenarnya dia tidak benar-benar mengintip Tante jenny  karena menyukainya. dia hanya ingin menjahili Agam yang sangat posesif terhadap ibunya itu.

Lagipula dalam 2 kehidupan nya ini dia sangat sadar jika orientasi seksual nya menyimpang alias Gay. Tidak mungkin dia suka dengan tubuh Tante Jenny.

Agam mengintip di jendela, melihat apakah Arsen sudah pergi atau belum. Setelah melihat Arsen sudah menggowes sepedanya ke arah rumahnya dia langsung menghela nafas lega.

Agam menyentuh dadanya yang kembali berdebar debar dengan keras, hanya karena mendengar panggilan jahil Arsen ke dirinya.

"Gam udah pulang? Tumben pulang cepet" tanya jenny mama Agam.

"Loh mama kok bangun, udah agak enakan?" Agam buru-buru berlari untuk membantu menyangga tubuh mamanya yang seperti akan roboh.

"Udah agak mendingan, mama tadi denger suara kamu jadi mama keluar buat nyiapin makanan buat kamu."

"Aku udah makan kok ma, lagipula Agam udah gede kalo laper nanti Agam masak sendiri. Mama istirahat dulu ya Agam mau mandi, badan Agam lengket karena keringetan."

Sistem perjaka mencari jodoh [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang