03. misi selesai

689 67 0
                                    

Di tengah pembelajaran Arsen merasakan hawa dingin dari sebelah kirinya, dia tidak berani menoleh karena dia tau hawa dingin ini pasti berasal dari Agam yang duduk tidak jauh darinya tepatnya di sisi kiri satu meja dari tempat duduknya.

Dika yang melihat tatapan Agam yang seperti akan membunuh teman satu mejanya itu bertanya kepada Arsen.

"Lo tadi ngapain si Agam?"

"Nggak ngapa ngapain" jawab Arsen bohong.

"Dia dari tadi natap Lo mulu."

"Dia cinta kali Ama gue hh"

"Tapi sen tatapan nya nggak kaya tatapan cinta, gimana ya rasanya kaya ada hawa membunuh gitu lah."

Arsen menelan ludah nya gugup. Sebaiknya dia segera mencari cara agar bisa meninggalkan kelas sesegera mungkin agar Agam tidak bisa menangkap nya.

Arsen mengangkat tangan nya meminta izin untuk ke toilet.

Beruntung guru yang mengajar bukan guru killer jadi dia di perbolehkan untuk keluar.

Agam yang melihat Arsen keluar memukul meja dengan kesal. Dia ingin ikut izin keluar tapi tidak di perbolehkan karena peraturan tidak boleh keluar kelas secara bersamaan ketika pembelajaran.

Arsen yang sudah agak jauh dari kelasnya menghela nafas lega. Dia memilih untuk membolos saja dan tidak ingin masuk kelas dulu sampai rasa marah Agam mereda. Dia bergidik ngeri ketika mengingat tendangan Agam tadi pagi bahkan dia masih bisa mengingat dengan jelas rasa sakit yang dia rasakan tadi pagi ketika asetnya terkena tendangan maut itu.

Baru saja dia keluar dari area kelas tiba-tiba dia bertemu lagi dengan Leon si ketua OSIS yang juga merupakan salah satu target sistem.

"Eh Leon lagi patroli ya" basa basi Arsen.

"Ngapain"

"Hah?"

"Kamu"

"Kamu nanya ke aku?"

Leon mengangguk.

"Aku nggak lagi ngapa ngapain la ini lagi berdiri kan".

Leon menghela nafas capek "kamu ngapain di sini."

"Ohh itu, sorry lu ngomong nya setengah-setengah  si jadinya nggak ngeh"

"Bolos?" Tanya nya.

"Nggak cuman cabut dari kelas."

"Poin kurangi 20"

"Eh jangan dong Yon nanti aku nggak lulus"

"Jangan bolos"

"Lu mah nggak tau Yon gue bolos juga karena lari dari kematian, gue kasih tau ada algojo di kelas gue".

"Masuk"

"Satu kali aja deh Yon gue bolos besok lagi nggak deh gue janji."

"Kurangi"

"Jangan! Gue bakal kasih Lo satu permintaan apapun asal Lo biarin gue bolos kali ini tanpa ngurangin poin. Plissss."

Leon menatap Arsen dengan cermat, merogoh buku catatan yang selalu dia bawa kemudian menyodorkan nya ke Arsen.

"Apanih, Lo nyuruh gue gantiin Lo nyatet pengurangan poin gue sendiri."

Leon menggelengkan kepalanya.

"Terus apa dong"

"Nomer"

"Nomer?"

"Kamu"

"Ah Lo mau gue nyatet nomer hp gue?"

Sistem perjaka mencari jodoh [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang