Erine

39 6 0
                                    


" Pagi Erine sayang kamu pagi banget bangun nya biasa juga mepet " Ujar cynthia yang ada di meja makan mempersiapkan sarapan

" Dedek kakak kakak kamu kemana bangunin juga dong mereka juga harus sekolah " Ujar Greesle dia membuat Erine kesal karena orang baru turun dari tangga di suruh naik lagi

" Lihat tuh sayang Erine itu kamu banget gak ada bagian aku di Erine sama sekali bahkan " Cynthia hanya membalas ucapan Greesle dengan tawa

" Aku kan papi mereka kenapa gak ada nurun sih ke aku apaa yang bisa aku banggain kalo semua mirip kamu, sebelum Erine lahir aku kepedean banget lagi dia akan persis aku " Cynthia mendekati Greesle dia juga sangat khasian dengan suaminya ini

" Tapi kan mereka punya sikap sama kaya kamu waktu pada gambek dan juga posesif nya kan nurun dari kamu kan " Ujar cynthia yang membuat Greesle tak Terima

" Bukan dari aku itu " Ujar Greesle gambek sambil bibir yang persis dengan bebek

" Baru aja di bilangin benerkan kalo gambek sama bibirnya kaya bebek, sama itu sama Erine anak kamu sayang" Greesle dengan sepontan berbalik mood nya sangat buruk pagi ini

" Pagi papi, mami " Ujar Anindya kakak sulung Erine dan Alya si anak tengah bergelayut di Anindya karena badannya yang sangat lemas

" Pagi sayang " Sapa mereka

" Alya sayang kaamu kenapa badan kamu lemes lagi ya mau izin sekolah enggak biar kamu istirahat di rumah iyaaa kan pah " Ujar cynthia mengambil alih Alya dari si sulung

" Aduhhh demam tinggi kenapa kamu gak bilang ke mami papi sih Alya, mau ke rumah sakit? " Tanya cynthia menawari Alya untuk di tangan ini aja ke rumah sakit

" Okeee papi sekarang langsung bikin surat " Greesle sebagai bapack yang siaga berlari ke kamar untuk menuliskan surat agar Alya bisa libur

" Enggak mami Alya mau di rumah aja di tawat mami " Ujar Alya

" Ya udah mami akan bilang ke mahasiswa mami buat kuliah online, itu aja kan yang Alya mau mami ambil kompres buat kompres kamu " Cynthia kembali lagi dengan baskom kecil dan handuk kecil dia menidurkan Alya di sofa dan baru setelah itu Alya di kompres

" Papi udah belum suratnya kamu urusin anak anak biar aku yang urus Alya " Teriak Cynthia Karena bekal mereka belum tertata

" Udahhh mi ini surat buat Alya, Erine dedek dan Anindya sayang kalian mau bekal apa biar papi siapin " Ujar Greesle karena dia benar-benar was-was

" Papi tenang aja Alya cuma demam gak sampai masuk rumah sakit, Anindya mau sandwich bikinan papi dengan dobel daging " Ujar Anindya kedua orang tuanya selalu terlihat panik jika ada salah satu dari mereka yang sakit contohnya sekarang

" Erine mau nasi goreng papi yang ekstra telur, telurnya yang mata sapi " Ujar Erine mengambil sarapan yang ada di meja yaitu pancakes bikinan sang mami

" Alya makan sedikit ya sayang biar obatnya bisa di minum, mami bikinin bubur ya " Ujar cynthia karena biasa kalo mereka sakit paling susah untuk di suruh makan

" Alya gak mau makan mami lidah Alya pahit " Ujar Alya memblakangi cynthia
Yang memaksanya untuk makan

" Kak mau pancakes Erine enggak ada madu nya loh kak enak banget masak kakak gak mau sih masakan mami yang paling enak ini " Ujar Erine membantu cynthia membujuk Alya agar mau makan

" Erine kakak mau tambahin lagi dong madunya itu terlalu sedikit " Ujar Alya tertarik dengan pancakes milik Erine

" Ini dek madunya " Ujar Anindya yaang pekak dengan membawakan madu yang ada di meja dapur

seba serbi keluarga ondah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang