🏵20🏵

35 9 0
                                    

Pov JeongLix...








"Kamu ngapain sih bawa aku kesini?! Kan aku mau ketemu kakak ipar aku!" Marah Felix dengan melepaskan pegangan Jeongin di tangan nya. "Yeee~ padahal gue kan lagi berusaha loh buat dekat ama lo" Ujar Jeongin dengan menatap Felix sinis.



Mendengar hal itu membuat Felix memutar bola mata nya jengah. "Halah, basi! Modus doang itu. Gak mau percaya aku sama omongan buaya kek kamu!" Jawab Felix ketus. "Ya udah sih terserah lo nya aja, gue bakal tetap berusaha buat dekatin lo" Keukeh Jeongin.



"Terserah!" Balas Felix masa bodoh. Padahal dalam hati nya berbunga - bunga, tapi tetap saja? Ia harus tetap jaga image nya. Maka dari itu ia berusaha mengekspresikan diri nya untuk terlihat biasa saja.



"Sekarang? Kamu mau ngapain setelah bawa aku keluar kayak gini? Cuma buat ngomongin hal gak jelas kayak tadi?" Tanya Felix yang sebenarnya juga bingung dengan Jeongin. Mendengar hal itu membuat Jeongin menyeringai, Felix yang melihat nya pun bergedik ngeri.



"Bisa gak sih kalo natap itu biasa aja?!" Ujar Felix tidak santai, dan itu membuat Jeongin hanya bisa menghela nafas. "Ya udah, lo mau nya kemana? Gue siap buat antar lo kemana pun lo mau" Tawar Jeongin. Mendengar hal itu Felix pun menatap binar Jeongin.



"Beneran loh ya??? Jangan cuma ngomong doang loh" Tanya Felix memastikan, Jeongin tersenyum dengan mengangguk kan kepala nya. "Iya gue beneran. Kalo gue bohong terserah lo mau apa in gue" Ujar Jeongin yang mana membuat Felix senang.



"Ya udah deh kalo gitu. Ayo! Antar gue jalan - jalan sekalian belanja beberapa kebutuhan dan keperluan gue" Ujar Felix senang yang berjalan lebih dulu. Tak lupa ia juga menarik kecil ujung baju milik Jeongin.



Jeongin yang diam memerhatikan pun terkekeh, lalu ia pun dengan segera menyusul. Melangkah kan kaki nya agar bisa berjalan beriringan dengan pujaan hati nya. "Btw? Kalo gue bawa lo kemana - mana, pake motor lo gak masalah?" Tanya Jeongin di pertengahan jalan mereka menuju yang parkiran rumah sakit.



"Biasa aja sih. Malahan aku suka jalan - jalan pake motor. Iya sih emang panas, tapi seru! Karena kena angin. Tapi ribet juga sih nanti kalo barang bawaan banyak. Mana nanti aku belanja lumayan lagi" Jawab Felix. Mendengar hal itu Jeongin terkekeh.



"Gak masalah sih, nanti kita bisa singgah dulu ke rumah gue buat ganti kendaraan" Ujar Jeongin yang menatap Felix di sebelah nya. Mendengar hal itu Felix pun mendongak menatap Jeongin. "Loh? Emang nya gak papa kalo bolak - balik? Gak ngerepotin?" Tanya Felix memastikan.



Dengan cepat Jeongin menggeleng kan kepala nya. "Enggak kok, enggak sama sekali. Lagi pula kan dari awal gue yang nawarin. Jadi ya gak papa, gak masalah juga buat gue" Ujar Jeongin. Mendengar hal itu Felix mengangguk dan tersenyum senang.



"Okeh deh kalo gitu. Btw? Sekali lagi terimakasih banyak ya Jeongin. Sering - sering ya kek gini" Ujar Felix yang saat ini merangkul lengan kanan Jeongin. Jeongin pun hanya terkekeh dan mengangguk kan kepala nya. Ia senang jika Felix senang atas hal kecil ini.








Pov end JeongLix...















~♡***♡~








"Kak? Yang lain pada kemana? Kok keliatan nya sepi sih?" Tanya Jisung yang melihat Minho yang baru saja memasuki ruangan nya. "Pergi keluar, nanti bakal datang lagi kok. Gak papa kan sekarang sama kakak dulu?" Ujar Minho, dan Jisung pun tersenyum dengan mengangguk kan kepala nya.



"Mau makan? Biar kakak suapin, tadi kakak beli beberapa cemilan sama bubur juga" Tanya Minho. Dan Jisung pun menggeleng kan kepala nya. "Enggak dulu deh kak, Hanie belum lapar soal nya" Jawab Jisung dan Minho pun hanya mengangguk.



"Ya udah. Tapi kalo lapar bilang ya? Nanti biar kakak siap in" Ujar Minho dan Jisung hanya kembali mengangguk kan kepala nya. "Hanie? Kakak mau tanya sama kamu. Kenapa hal ini bisa terjadi? Paman dan bibi tidak mau menemani mu?" Tanya Minho.



Mendengar hal itu Jisung pun langsung menundukkan pandangan nya. Tangan nya pun sibuk memainkan ujung pakaian nya. "I-itu? Itu semua salah Hanie kak, Hanie nakal gak dengarin pesan bibi pas mau pergi belanja" Jelas Jisung dengan suara kecil nya. Dan ia belum berani menatap Minho.



"Kamu nakal? Kenapa bisa?" Tanya Minho. "Hanie gak dengerin bibi buat pergi sama paman. Sebenarnya udah Hanie cari paman nya, tapi gak ketemu. Jadi? Hanie memilih buat pergi sendiri aja, kalo cari paman yang ada makin larut. Awal nya juga mau berangkat pake sepeda, tapi sepeda gak bisa di pakai. Jadi? Pada akhir nya Hanie milih buat jalan aja deh. Terus gak ngomong ke bibi" Jelas Jisung yang masih setia menunduk.



Minho yang mendengar hal itu hanya bisa menghela nafas. Seberusaha mungkin ia mengontrol emosi nya. "Terus? Kamu di tabrak?" Tanya Minho lagi, dan Jisung mengangguk. "Iya. Itu karena Hanie lari dari kejaran preman yang mau berniat jahat sama Hanie" Ujar Jisung yang membuat Minho sedikit terkejut.



"Astaga~" Keluh Minho yang saat ini memijat pangkal hidung nya. "Lain kali kakak pesan dan minta sama kamu buat gak ulangi lagi. Kejadian ini kamu ambil pelajaran dan hikmah nya. Asal kamu tau? Itu sangat berbahaya loh sayang. Kamu ini suka banget nekat" Ujar Minho gemas dengan Jisung.



Jisung pun dengan segera mengangguk kan kepala nya. Tak lupa juga di iringi dengan isak tangis yang ia tahan sedari awal ia bercerita. Minho yang menyadari nya pun menghela nafas, ia pun bangkit lalu memeluk Jisung.



Berusaha menenangkan istri mungil nya yang mana saat ini malah menangis semakin kencang. "Hey sayang? Udah jangan nangis, nanti kamu pusing. Udah ya? Kakak gak marah kok sama kamu" Ujar Minho yang memberikan sebuah kecupan di seluruh wajah Jisung.



Tak lupa juga ia menghapus jejak air mata di pipi gembil milik Jisung. "M-maaf hiks Hanie gak gitu lagi. H-hanie takut hiks maaf" Rengek Jisung di pertengahan tangis nya. "Iya - iya, gak papa sayang. Gak usah takut. Kakak disini. Udah ya? Jangan nangis lagi" Ujar Minho yang masih berusaha menenangkan Jisung.



Beberapa saat kemudian Jisung pun telah berhenti menangis, namun ia juga terlelap. Minho yang sadar pun dengan perlahan dan hati - hati membaringkan Jisung. Setelah selesai ia pun memilih untuk kembali sibuk dengan kegiatan nya. Ia masih ada sedikit pekerjaan. Jadi ia kerja kan selagi Jisung tertidur.



Sebelum ia kembali melanjutkan pekerjaan nya. Ia menyempatkan diri untuk menatap Jisung. Setelah itu ia menghela nafas dan kembali fokus pada ponsel beserta laptop nya. Tak lupa? Ia bergumam, berdoa untuk kebaikan istri mungil nya saat ini.
































"Tuhan? Ku mohon sembuh kan istri ku. Tolong jangan hilang kan senyuman indah nya dari wajah menggemaskan nya itu. Maaf karena diri ku telah lengah untuk menjaga keluarga kecil ku. Untuk ke depan nya, diri ku akan berusaha yang terbaik. Tolong Tuhan? Dengar lah doa ku untuk keluarga kecil ku. Aamiin"—lmh.
































Tbc. Sorry banget baru bisa up...
Btw? Sorry ya makin jelek dan gak jelas...

Okeh, itu aja aku pamit. Sampai jumpa...

19.40 Pm...

~ Having You Is My Happiness ~ | MinSung♡ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang