PROLOG

161 59 18
                                    

Aku masih mengingat kehangatan tahun-tahun itu—kehangatan yang masih tersisa di hatiku, mustahil untuk dilupakan. Itu adalah tahun-tahun di mana rasanya kita bisa bersama selamanya. Bunga-bunga sedang bermekaran, dan senyummu tampak begitu tulus, begitu nyata. Senyum itu bersemayam lembut di pikiranku, seperti sinar matahari yang menembus di celah-celah ingatanku, menolak untuk memudar.

Jika kau bertanya mengapa tahun-tahun itu terasa begitu penting, aku akan memberitahumu ini: itu adalah satu-satunya waktu yang benar-benar kita miliki. Satu-satunya waktu di mana kita bisa bersama selamanya—aku dan wanita itu. Bungaku, inspirasiku, dan nafasku yang terakhir.

———

Author's Note:
Halo, saya Ray, selamat datang di cerita ini!
Saya bukan penulis yang sempurna, tapi saya akan berusaha membuat cerita-cerita yang menarik.
Saya harap kamu akan menikmati perjalanan dalam In the Footsteps of Time: May the Flower Bloom, tolong maafkan saya apabila ada kekurangan, saya akan terus berusaha untuk berkembang!

In the Footsteps of Time: May the Flower BloomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang