Aku masih mengingat kehangatan tahun-tahun itu—kehangatan yang masih tersisa di hatiku, mustahil untuk dilupakan. Itu adalah tahun-tahun di mana rasanya kita bisa bersama selamanya. Bunga-bunga sedang bermekaran, dan senyummu tampak begitu tulus, begitu nyata. Senyum itu bersemayam lembut di pikiranku, seperti sinar matahari yang menembus di celah-celah ingatanku, menolak untuk memudar.
Jika kau bertanya mengapa tahun-tahun itu terasa begitu penting, aku akan memberitahumu ini: itu adalah satu-satunya waktu yang benar-benar kita miliki. Satu-satunya waktu di mana kita bisa bersama selamanya—aku dan wanita itu. Bungaku, inspirasiku, dan nafasku yang terakhir.
———
Author's Note:
Halo, saya Ray, selamat datang di cerita ini!
Saya bukan penulis yang sempurna, tapi saya akan berusaha membuat cerita-cerita yang menarik.
Saya harap kamu akan menikmati perjalanan dalam In the Footsteps of Time: May the Flower Bloom, tolong maafkan saya apabila ada kekurangan, saya akan terus berusaha untuk berkembang!
KAMU SEDANG MEMBACA
In the Footsteps of Time: May the Flower Bloom
ParanormalMay tinggal di sebuah mansion tua yang sunyi dan jauh dari kehidupan yang pernah dia kenal. Terkutuk oleh mendiang ibunya, dia hanya bisa menemukan kebahagiaan melalui pernikahan-takdir yang dia tolak mentah-mentah. Namun, kutukan keduanya jauh lebi...