[HARD WARNING: EXPLICIT CONTENT🔞] please be wise!
Kesabaran Jisoo benar-benar sedang diuji. Tetapi dia tidak bisa menunggu lagi.
Jisoo memang senang dan bersyukur dengan jamuan makan malam spesial yang disiapkan oleh sang istri. Tetapi jika boleh jujur ia ingin segera masuk ke makanan penutup saja.
Makanan penutupnya.
Untungnya, Jisoo hanya perlu menunggu beberapa saat lagi. Ia hanya perlu menunggu Jennie menghabsikan potongan pie ceri yang menjadi kue ulang tahun Jisoo yang perempuan itu buat sendiri.
“By, kenapa kamu tidak memakan pie-nya? Tidak suka dengan makanan penutupnya?” Tanya Jennie setelah melahap suapan terakhir dari kue ulang tahun itu.
Jisoo menyunggingkan senyum. “Suka, sayang. Tapi ini bukan makanan penutup untukku.”
Lagi, Jennie mengerutkan keningnya yang justru membuat perempuan itu terlihat begitu menggemaskan.
“Kamu sudah selesai makannya kan, Jendeuk?”
Jennie mengangguk polos. Entah perempuan itu benar-benar polos dan tidak tahu kemana ini akan berakhir atau itu hanyalah lagak perempuan mandu itu saja. Jisoo tidak bisa menebak.
Setelah menunjukkan sosok diri sebenarnya, Jisoo juga sudah menunjukkan jati dirinya. Yang ternyata begitu mesum, dia tidak malu lagi menunjukkan sisi manja dan lapar-nya setiap berhadapan dengan Jennie.
Bagaimana tidak, istri imutnya itu banyak pesona. Hanya berdiam diri saja mampu menggoyahkan iman Jisoo. Dan juga, Jisoo ingin selalu membuat tanda kepemilikan pada tubuh Jennie agar semua orang tahu jika seorang Kim Jennie hanyalah milik Kim Jisoo. Jisoo sudah berjanji tidak akan ada kata kehilangan di antara mereka.
Jisoo lantas berdiri dan menghampiri Jennie. “Sekarang giliranku yang menikmati makanan penutup spesial.”
Sebelum Jennie sempat memprotes apalagi memberontak dan berusaha untuk kabur, Jisoo langsung menggendong si istri dan mengganti posisi mereka. Jisoo kini duduk di kursi Jennie, sedangkan Jennie berada di atas pangkuannya menghadap dirinya.
Jennie sempat memekik keras karena terkejut namun tak lama kemudian dia tergelak. Perempuan itu melingkarkan kedua tangannya di pundak Jisoo lalu tiba-tiba mengecup cepat bibir hati Jisoo, membuat Jisoo menggeram kesal. Sebab ia ingin ciuman perempuan itu lebih dalam dan lebih lama.
“Selamat ulang tahun, Daddy. Kado yang sebenarnya menyusul ya soalnya masih dikemas di sini.” Ucap Jennie seraya memegang perutnya sendiri.
Jisoo turut memegang perut Jennie dan membelainya lembut. Ia tidak bisa memungkiri rasa hangat yang memenuhi harinya setiap kali membayangkan anak-anak mereka kelak tumbuh sehat di dalam perut Jennie. Meski kini yang sedang bertumbuh bukanlah anak kandungnya, Jisoo tetap teramat bersyukur. Mimpi yang dulu masih abu, kini dia yakini bisa terwujud dan terus diusahakan bersama Jennie. Jisoo ingin hidup selamanya bersama Jennie dan membina keluarga kecilnya dalam penuh cinta.
“Terimakasih, Mommy.” Balas Jisoo. “Jadi apa boleh kalau Daddy ingin menikmati makanan penutup sebelum kadonya datang?”
Jennie tergelak lagi. “Kamu sekarang jadi mesum sekali, Jisoo. Kemana sikap malu-malu gemasmu itu, hmm?”
“Sudah tidak berlaku lagi, Jennie. Bagaimana bisa aku menahan jika istriku saja seperti ini. Setiap hari kamu bertambah seksi. Menggemaskan juga dengan perut besarmu ini, sayang.” Bisik Jisoo dengan suara berat dan rendahnya.
Jisoo dapat merasakan tubuh Jennie menegang dan bulu kuduk perempuan itu meremang. Jisoo tahu jika Jennie sudah mulai terangsang. Perempuan itu menjadi lebih mudah terangsang sejak mereka banyak melakukan skinship akhir-akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me | Jensoo 🔚
Fiksi PenggemarKarena sebuah tragedi menimpa kakak kandungnya hingga membuatnya koma entah sampai kapan, Kim Jisoo, terjebak dalam suatu konspirasi jahat yang diciptakan oleh ibunya sendiri. Padahal sudah bertahun-tahun Kim Jisoo diasingkan dan tak dianggap. Hingg...
