32

893 118 16
                                    

Di bawah kilauan aurora yang menari di atas mereka, Sea merasakan hatinya berdebar lebih cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di bawah kilauan aurora yang menari di atas mereka, Sea merasakan hatinya berdebar lebih cepat.

Matanya terpaku pada wajah Zayyan yang diterangi oleh cahaya lembut warna biru dan ungu.

Ada sesuatu yang menggetarkan dalam keheningan ini, membuat keinginannya memuncak. 

Tanpa sadar, tubuh Sea mencondong ke depan.

Tangannya perlahan terangkat, seolah hendak menyentuh wajah Zayyan.

Jarak di antara mereka semakin dekat.

Bibir Sea nyaris menyentuh... tapi dia berhenti.

Kesadarannya menyusup masuk seperti gelombang dingin. 

Sea menahan napas, pikirannya berputar cepat.

Jika aku menciumnya sekarang, dan dia berubah menjadi manusia, dia akan ketahuan...

Bayangan Zayyan yang harus kembali ke daratan dengan tergesa-gesa membuat dadanya terasa berat. 

Sea menarik diri perlahan, berusaha tidak menunjukkan kekecewaan di wajahnya.

Sebuah senyuman muncul, lebih untuk dirinya sendiri, bangga karena berhasil menahan keinginannya yang menggebu. 

"Zayyan..." panggilnya dengan nada pelan, mencoba mengalihkan pikirannya. 

Zayyan menoleh, alisnya sedikit terangkat. "Hm?" 

Sea menatapnya dengan lembut, meski ada sedikit keraguan di matanya.

"Kamu sangat ingin pulang ke darat?" tanyanya hati-hati. 

Zayyan menghela napas, pandangannya beralih ke kejauhan.

"Sudah dua minggu aku menghilang," jawabnya dengan nada sedih. "Aku ingin pulang." 

Sea mengangguk pelan, menatap wajah Zayyan yang terlihat lelah namun tetap penuh harapan.

"Baiklah," ujarnya sambil menarik nafas panjang. "Besok aku akan mencoba mengantarmu pulang." 

Zayyan menoleh cepat, matanya melebar.

"Bagaimana bisa? Kaki—eh, ekorku ini masih belum kembali menjadi kaki." katanya sambil menggerakkan ekornya perlahan, seolah membuktikan kata-katanya. 

Sea tersenyum kecil, menggenggam tangan Zayyan dengan lembut.

"Kamu serahkan saja padaku, bukankah aku menyuruhmu mengandalkan ku?" jawabnya dengan keyakinan. 

Zayyan menatap Sea lama, mencoba mencari kepastian di matanya. Akhirnya dia mengangguk kecil.

"Baiklah, ayo kita coba." jawabnya lirih. 

Aurora masih menari di atas mereka, seolah menyaksikan perbincangan itu.

Sementara Sea menatap cahaya-cahaya tersebut, dalam hatinya ia bertekad—ini bukan hanya soal membawa Zayyan pulang, tetapi soal memastikan dia tetap menjadi bagian dari kehidupannya, apapun yang terjadi.

[BL] Under The Sea | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang