Haiii... Man temannn...
SELAMAT MEMBACA
❁Terimakasih❁Hari libur pun telah tiba, tepatnya hari minggu Andra berniat akan pergi keluar rumah siang ini untuk membeli sesuatu. Siang ini matahari nampak terasa cukup terik. Dengan mengenakan pakaian kaos lengan pendek berwarna putih dan celana casual berwarna abu-abu, Andra berinisiatif ingin mengunjungi rumah almarhum Gio hari ini sejak kemarin untuk menjenguk keadaan Citra.
Andra yang telah membawa sekantung plastik kue dan beberapa roti setelah pergi ke toko roti segera bergegas menuju ke arah rumah Gio dengan mengendarai motor. Saat sudah sampai depan pagar rumah Gio, satpam sesegera mungkin membuka pagar rumah, lalu menyambut Andra untuk masuk ke dalam rumah.
Andra pun lantas tersenyum ramah kepada satpam tersebut di balik helmnya. Ia lalu meletakkan motornya di sebuah garasi sembari melepas helmnya. Kebetulan Andra melihat ART saat sedang menyapu halaman rumah ketika dirinya tadi melewati halaman rumah Gio.
"Tante Citra nya ada, Bi?" Tanya Andra.
"Ada, Mas. Mari, silahkan masuk! Sebentar ya? Saya panggilkan Nyonya dan Tuan dulu." Jawab ART tersebut sembari membukakan pintu dan meminta Andra masuk ke dalam rumah.
Andra pun lantas masuk ke dalam rumah setelah ART tersebut membuka pintunya. Saat setelah Andra menaruh kantung plastik di atas meja makan, ia melihat Agung sedang berjalan menuju ke arahnya.
"Andra. Kapan sampai sini nya? Dari tadi ya? Maaf nunggu lama." Ucap Agung.
"Enggak apa-apa, Om. Andra baru aja dateng." Jawab Andra.
"Andra bawa ini untuk Om sama Tante." Lanjutnya sembari menunjuk ke arah kantung plastik tersebut.
"Wahh... Ngerepotin kamu aja. Terimakasih banyak ya." Ucap Agung sungkan.
"Iya Om, sama-sama. Gak ngerepotin sama sekali, lagipula Andra sengaja mau beliin ini untuk Om dan Tante." Ujar Andra.
"Tante di mana, Om?" Tanya Andra mencari keberadaan Citra.
"Tante ada di kamar Gio. Dari tadi Om coba bujuk dia untuk makan, tapi tetep gak mau terus. Katanya kangen sama Gio, mau di sana dulu yang lama sebelum kamar itu nanti di kunci." Ujar Agung.
"Di kunci? Kenapa memangnya?" Tanya Andra.
"Kamar itu hanya akan terus mengingatkan kami dengan Gio yang selalu menghabiskan waktu di dalam kamar itu. Dengan kamar itu tetap terus di buka, membuat kami lebih sulit mengikhlaskannya karena dibayangi oleh bayangan Gio waktu dulu. Kamar yang tak pernah kosong, selalu terang, sekarang menjadi sangat kosong, sunyi, gelap dan hampa." Ujar Agung.
"Semenjak Gio meninggal, Tante gak berhenti terus ke kamar Gio, ini hanya akan membuatnya sedih akibatnya nanti stres berlebihan gak baik untuk kesehatannya, Om juga gak tega liatnya kalo dia gini. Setidaknya ini untuk kebaikan Tante karena beberapa minggu ini pola makannya gak teratur dan kesehatannya menurun." Ungkap Agung yang terlihat sedang menahan tangisnya kuat-kuat.
"Om bilang Tante belum makan dari tadi ya? Andra coba bujuk Tante, boleh?" Ucap Andra untuk membantu Agung.
Agung pun lalu menganggukkan kepalanya menandakan bahwa ia mengiyakan ucapan Andra. "Semoga aja kamu berhasil bujuk Tante." Ucap Agung.
Andra akan menghampiri Citra ke kamar Gio untuk mencoba membujuknya supaya mau makan. Dengan membawa makan dan air putih di tangannya, Andra bagitu hati-hati saat berjalan.
Citra yang sedang mengemasi barang pribadi milik putranya lantas menyimpannya kembali di dalam lemari pakaian. Dengan tatapan yang sendu tersimpan begitu besar rindu di hati Citra kepada putranya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA (Thanks ARGIO) [End]
Teen FictionBELUM MELALUI TAHAP REVISI Revandra Jovano Abraham seorang anak laki-laki yang masih duduk dibangku SMA. Menjadi korban broken home kedua orangtuanya membuat dirinya terus menerus terpuruk. Kebebasan yang ia pilih mengakibatkan pergaulan bebas. Keja...