----•

820 66 77
                                    

"Janganlah engkau rakus dengan harta. Ingat, harta tidak di bawa mati,"
Jordan

>^<

"Gue lagi mikirin gimana caranya dapet perempuan janda pirang tapi tobrut ama bule," jawab Raka.

Plak

Jordan menampar pipi Raka dengan kesar. "Tobat bro! Tadi alim sekarang malah sesat! Gila kau, cok!"

"Sakit kocak! Anying lah pala bapakmu," balas Raka.

Jordan terdiam sejenak, "Aku gak punya bapak," celetuk Jordan.

Raka dan Jordan terdiam lalu mengalihkan pandangan ke arah seorang anak perempuan yang berbicara gembira dengan seorang pria paruh baya, ayahnya mungkin?

Raka dan Jordan saling tatap lalu tertawa, "HAHAHAHAHA!! Kita sama bre!" ucap Raka.

Walau sepertinya ibu dari Raka ini masih hidup, Raki ini mana peduli, kan ibu pemilik tubuh ini telah meninggalkan anaknya seorang diri. Untuk ayah Raka, Raki juga tidak peduli. Memang dasar durhaka Raki ini.

"HAHAHAHAHA!! Kita beda bro, kamu gak punya orang tua, aku punya tapi gak ada peran keduanya!" balas Jordan.

"Yah! Broken home ya?!" tebak Raka.

"Iya, benar sekali!"

Raka dan Jordan menertawakan nasib mereka berdua bersama-sama, lalu...

"Sayang, nanti kamu jadi beliin aku mainan, kan?" tanya anak perempuan itu sambil memeluk salah satu lengan si pria paruh baya.

"Tentu saja, sayang. Tapi ini dulu," jawab pria paruh baya itu sambil menunjuk pipinya.

Cup

Anak perempuan itu mengecup pipi si pria paruh baya. Pria paruh baya itu mengacak-acak rambut si anak perempuan dengan gemas.

Raka dan Jordan yang melihat hal itu saling tatap sebentar lalu kembali menatap anak perempuan dan si pria paruh baya itu yang sedang berciuman.

"COK PEDO ANJING!!" pekik Raka dan Jordan secara serempak.

***

Raka pulang ke rumah dengan keadaan perasaan lemas karena melihat kejadin tadi. Mana pekikan mereka berdua membuat orang lain mengarah ke Raka dan Jordan lalu berganti manatap anak parempuan dan pria paruh baya itu.

Setelah itu apa yang terjadi? Tentu saja Raka dan Jordan di tatap tajam pria paruh baya itu, dan segeralah Raka dan Jordan kabur lalu pulang ke rumah masing-masing, bahkan Jordan saja sampai melupakan jika wajahnya belum di obati dan obat itu tertinggal di taman.

Sesampainya di depan rumah, Raka memarkirkan motornya lalu berjalan ke pintu rumah, Raka mengambil kunci rumahnya yang ia taruh di dalam kantong baju seragamnya. Tapi, dengan segera Raka menyadari jika pintu rumahnya tidak terkunci.

"Kok gak kekunci? Perasaan tadi pagi udah gue kunci deh ni rumah. Apa ni rumah gaib kalik ya?" batin Raka lalu membuka pintu rumah.

Cklek

Baru satu langkah masuk ke dalam rumah, seseorang yang duduk di sofa dengan perasaan kesal dan cemas menanyai Raka, "Dari mana saja kamu Raka?"

Raka menatap ke arah sumber suara. "Abang?"

***

"Hah~ bagaimana bisa aku lupa dengan luka-luka ini," ucap Jordan di depan cermin sambil mengobati luka di wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Ketua MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang