● Veronica's pov
It's been a week since entered this school. Gue udah mulai biasa sama lingkungan sekolah ini.
"Ver, habis ini kelas lintas minat, lo ambil sastra inggris kan?", tanya Valerie
"Iya, haaaa finally gue bisa bebasss", kata gue seneng
"Bebas? Dari?", kata Valerie bingung. Gue langsung nengok Valerie dan mengerutkan alis gue.
"Siapa lagi kalo bukan pembawa disaster?", kata gue gondok
"Hah? Siapa?", tanya Valerie makin bingung.
Gue hela nafas panjang. Dia udah lama banget main sama gue tapi masih gak ngerti. Walau Valerie gak banyak tau soal Lucas, tapi seenganya dia tau Lucas temen SD gue dan gue ga suka sama dia.
"Duh Vale, lo tuh. Lucas", kata gue gemes dan intonasi gue langsung berubah begitu nyebut nama Lucas.
"Ooo dia, emang dia ngapain sih? Setau gue kalo di kelas dia biasa aja tuh", kata Valerie. Gue liat Valerie.
'You don't have any idea what he already done to me', batin gue.
"Hmm, nevermind", kata gue sambil nunggu guru dateng. Tapi, udah setengah jam guru belum dateng.
"Kelas 11 ipa kan? Hari ini ga ada pelajaran lintas minat dulu, gurunya lagi pelatihan dulu", kata seorang guru piket yang masuk ke kelas. Sontak anak-anak yang lintas minatnya bahasa inggris langsung kicau-kicau.
"Eh berarti kita bebas dong sampe pulang?", kata Valerie dengan mata berbinar-binar
"Iya rasanya, lagian ini pelajaran terakhir kan?", kata gue sambil masukin buku ke dalem tas.
"Sip kalo gitu gue mau ke lab computer lah", kata Valerie semangat
"Ngapain?", tanya gue sambil berdiri mau keluar kelas
"Biasa minjem wifi, gue masih ada tugas yang belom kelar", kata Valerie ketawa-ketawa
"Alesan aja lo, yaudah gue ke perpus aja", kata gue masih ketawa dan jalan ke arah perpus.
Gue buka pintu perpus dan masuk. I scanned over the room, not much people in here. Gue jalan ke rak bagian novel, hoping ada buku bacaan seru. Gue telusuri tiap rak.
'Cotton candy'
Gue liat cover bukunya yang warna pastel dan ada gambar cotton candy. Gue ambil dari rak dan baca sinopsisnya.
Pas gue balik badan dan mau cari tempat duduk, tiba-tiba...
BRUK!
Gue oleng, kaget dan ngos-ngosan. Gue buka mata dan.....
My eyes get widen when I see who's that.
It's Lucas.
Gue reflex langsung berdiri dan step back from him. But unfortunately, punggung gue nabrak rak buku di belakang gue sampe semua bukunya jatoh.
"Lo tuh! Bisa ga sih ga nabrak gue mulu!", kata gue galak. He furrowed his eyebrow and said,
"Lo yang harusnya berhenti nabrak orang! Kalo jalan tuh liat-liat!"
"Oh geez, you're the one who have stop! Lo harusnya liat kalo ada gue dan jangan nabrak! Lo harusnya sadar badan! Liat gara-gara lo semua buku ini jatoh!", kata gue jengkel
"Excuse me? Harus kah gue ngalah? GAK! Lo ngehalangin jalan gue dan oh lame, lemah lo. Dan itu salah lo yang tiba-tiba mundur ke rak buku!", kata dia dengan nada ngeledek.
Demi apa emosi gue naik ke ubun-ubun. Saat gue mau lontarin balesan ke dia. Penjaga perpus dateng ke deket rak tempat kita ribut.
"Ekhem, ini perpustakaan, kalian mau ribut di luar. Dan buku-buku itu, beresin!", kata penjaga perpus itu tajem. Gue ngepalin tangan gue kesel.
YOU ARE READING
You're The One
FanfictionTogether since we were kid. Separated, being enemies and end up together afterwards. Manis? Mungkin. But, after it, something horrible happened again between me and you. We broke up. Every single sweet things make me sick right now. Every sweet thin...