● Veronica's POV
Setelah bersibuk-sibuk dan bermain-main ria. Hari ini gue mulai sekolah. Dari pagi mama udah rempong sendiri siapin sarapan buat gue. Padahal sarapan buat gue harusnya simple aja, kalo ga pancake ya roti tawar pake selai pun jadi.
"Vero, ini kamu makan dulu! Masih ada lagi nih", kata mama sambil bawain bacon. Gue lirik jam yang udah mau setengah tujuh. Handphone di saku rok gue udah geter-geter efek ada telefon dari Valerie.
"Udah ma, Vero kenyang. Vero berangkat lah udah mau telat, si Valerie juga udah nelfon mulu", kata gue sambil ambil tas gue. Mama ngehela nafas. Setelah pamit sama mama, gue langsung lari keluar rumah nyamperin Valerie yang udah bertengger di depan bareng mobilnya.
"Lama lo!", omel Valerie
"Elah lo juga ngapain di depan, mending masuk aja kali", kata gue sambil pasang seatbelt
"Lo dari dulu ga berubah ya", kata Valerie sambil kemudiin mobilnya ke arah sekolah.
"Lah gue bukan ulat yang bisa jadi kupu-kupu, Vale", kata gue sambil ketawa. Setelah 5 menit akhirnya kita sampe.
Sekolah ini keren, bagus dan gue suka.
"Ver, berhubung lo baru masuk, lo mesti ke TU dulu urusin jurusan sama urusan lain, habis itu mereka baru kasih tau lo masuk kelas mana", kata Valerie sambil jalan ke lokernya
"Okay, then where's the administration room?", gue tanya. Valerie tunjukin arah dan gue langsung bablas ke sana.
Setelah urusin hal yang menyangkut kehidupan gue di sekolah, gue disuruh masuk kelas baru gue.
Gue telusuri lorong sekolah yang sepi. Horror? Enggalah masih siang hahaha
XI IPA 3
Found it. I step closer to the class door and peeping.
"Maaf, permisi", kata gue pelan. Guru- fine Bu guru yang lagi berdiri di depan kelas itu langsung nengok ke arah gue dan senyum.
"Jadi anak-anak kita kedatangan murid baru, ayo masuk", ucap guru itu dan ngeisyaratin gue buat masuk.
I take a deep breath and step inside. Puluhan mata langsung nengok ke gue.
"Ehm, saya Veronica, pindahan dari Jakarta, salam kenal", kata gue singkat dan sebagai penutup gue kasih senyum. Sedikit.
"Oke Vero, kamu bisa duduk di samping Nathalie", kata ibu guru itu. I just nodded and make my way to my chair.
Posisi tengah, hmm not bad.
"Hai", sapa gue ke anak yang namanya Nathalie
"Hai, jadi lo baru disini?", kata dia setengah whispering ke gue.
"Bisa di bilang", kata gue sambil keluarin note dari tas. Bu guru di depan cuma senyum dan lanjutin apa yang dia omongin.
Gue diem perhatiin. Jadwal sekolah, ini itu semua di bahas. To be honest, gue udah ngantuk dengerinnya.
Setelah 10 menit berlalu. Bunyi yang amat merdu nan menyejukan jiwa raga pun terdengar jelas. SANGAT JELAS.
"Oke anak-anak silakan istirahat, sehabis ini kalian bebas dan kalian boleh pulang setelah bel", kata guru itu.
Semua anak langsung berkicau ria. And suddenly someone tap my shoulder.
"Nih! Lo belum nyatet semuanya kan?", kata Valerie yang naro note booknya di meja gue
"Sip gue pinjem, eh gue laper", kata gue nyengir
"Lo tuh gila, ayo bawa dompet ga lo?", kata Valerie
YOU ARE READING
You're The One
Fiksi PenggemarTogether since we were kid. Separated, being enemies and end up together afterwards. Manis? Mungkin. But, after it, something horrible happened again between me and you. We broke up. Every single sweet things make me sick right now. Every sweet thin...