Dimohon kerja samanya untuk menvote cerita ini Dan komen. Jangan jadi silence reader. Satu vote dari kalian sangat berharga buat author.
Selamat membaca.𝄞⨾𓍢ִ໋Fiore Melodico ♬⋆.˚𝄢ᡣ
Suasana sore itu mendung dengan udara dingin yang menusuk kulit Elayne yang tidak ditutupi kain. Perpustakaannya tidak terlalu sibuk dan juga sepi. Beberapa orang membaca buku dan belajar mandiri pada saat yang bersamaan. Gadis itu sedang berjalan menyusuri koridor yang dipenuhi rak buku yang menjulang tinggi. Jari-jarinya yang ramping menelusuri beberapa buku di rak kiri, yang di depannya terdapat buku tentang hukum internasional.
Dia mengambil buku itu dan membawanya untuk dibaca di ruang baca yang sangat nyaman, duduk di dekat jendela yang sedikit terbuka. Jari-jarinya membuka halaman dengan ekspresi serius di wajahnya, hingga dia tidak menyadari Franz duduk di depannya dengan sebuah buku dan 2 coklat panas di tangannya.
Pria itu tersenyum tipis saat melihat gadis di depannya begitu serius hingga beberapa garis lengkung muncul di tengah alisnya. Dia berdehem sedikit untuk menarik perhatiannya, tapi Elayne tanpak acuh. Hal ini tidak menghentikan Franz dari kehabisan ide. Dia tahu Haisly sedikit kedinginan karena duduk di dekat fentilasi udara.
Dia memutuskan untuk meminjamkan jaketnya kepada gadis itu karena dia duduk dekat dengan ventilasi udara.
Franz berjalan ke tempat duduk gadis itu, melilitkan jaketnya di kedua punggungnya, menyebabkan dia menoleh sepenuhnya ke arah Franz yang sedang tersenyum padanya.
"Merci, Franz."
(Terima kasih Franz). Ucap Elayne sambil tersenyum tipis, ia tidak menolak jaket tersebut karena ia tahu tubuhnya tidak kuat menahan dinginnya musim dingin, padahal saljunya tidak banyak."ce n'est rien"
(Ini bukan apa-apa). Franz menjawab dan kembali ke kursinya, duduk dengan nyaman.Lalu ia menyodorkan secangkir coklat panas ke tangan kanan Haisly.
"Silakan nikmati coklat panasnya, Nona. Membaca buku dengan pembahasan yang berat memang membutuhkan banyak tenaga, jadi akan jauh lebih nikmat jika ditemani coklat panas itu." Franz pergi kembali ke tempat duduknya dengan nyaman dan meminum coklat panas miliknya.
"Terimakasih tuan pram, saya akan menikmatinnya." Balas Elayne sembari tersenyum simpul.
Meminum beberapa teguk coklat panas membuat dirinya tersenyum manis menikmatin setiap aroma coklat yang memenuhi atmosfer dirinya. Kerutan yang semulanya ada hilang dirinya jauh lebih fresh sekarang. Ia meletakan cup berisi coklat yang tersisa setengah dan menatap kearah luar jendela, memangku dagunya di tumpukan telapak tangganya. Butiran butiran salju turun sedikit demi sedikit, ada beberapa orang yang berlaku lalang menikmatin moment indah masing masing. Namun berbeda dengan haisly yang tidak tau sebenarnya bagaimana moment indah yang akan hadir kedalam kehidupannya?
"Nona Elayne, sebenarnya apa yang anda cari di dalam buku ini?" Tanya franz penasaran.
"Saya hanya ingin membaca buku ini saja lalu saya penasaran dengan hukum bagi perempuan di dunia ini apakah sama? Hukum di negara saya belum cukup kuat untuk permasalahan perempuan" jelas haisly sembari menatap fokus kearah franz yang juga mendengarkan penjelasannya dengan serius.
"Saya juga mendengar humor bahwa anda bukanlah seorang mahasiswa" lanjut Elayne sedikit seperti mengintrogasi lawan bicaranya.
"Anda mendengar rumor itu dari siapa nona? Ternyata anda juga suka mendengar omong kosong seperti itu" ucapnya dengan sedikit tertawa kecil namun dia tidak marah melainkan lucu mendengar ucapan gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fiore Melodico [MISSION‼️🖤]
Novela JuvenilTidak banya bicara, tetapi menepati janji sebagai seorang pria. Ucapan dapat di pengang, bukan hanya sebuah kata manis yang terlontar dengan mudahnya dari mulut seorang pria yang bersikap seolah memiliki kekuasaan. Tidak munafik, jika di dunia ini...