Haloww
Apa kabar semua??
Sudah lama tidak menyapa?? Masih bahagia?? Atau bahkan belum??
Bahagia ya, jangan lupa itu🫵🏻!!
Terima kasih sudah mampir, selamat membaca kisah akhir mereka, semoga akhirnya di terima baik.
********
"Pada akhirnya jarak antara September dan Desember terasa dekat"
Anonim
********
Final Chapter nya adalah bahagia itu, bahagia yang tertoreh pada bibir tipisnya yang dulunya kerap sekali menyunggingkan senyuman manis. Tatapan mata indahnya tertuju pada mereka yang kini juga sedang menatapnya, juga ada atensi tak asing dari ia yang memperhatikan dan memastikan.
“Final Chapter nya adalah hari ini, ketika mereka berada pada puncak ikhlas. Final Chapter nya mungkin hanya membahas tentang kilas balik, namun Final Chapter nya juga membahas tentang ingatan bahagia yang mungkin saja masih ada dan tersimpan rapi dalam dirinya”
Di belakangnya, menghampiri, membawakan sebuah syal berwarna merah muda dan mengalungkannya pada leher sang adik. Gavindra Agrarish Wiratama orangnya, anak kecil yang dulunya dinyatakan hilang. Kakak dari seorang Anara Shevaya Wiratama dan anak dari Deon Wiratama juga Asheva Ghaniya.
“Bahagianya, sedang datang bertubi-tubi setelah sedih yang menghantam dengan jahat berkali-kali”
“Ga-vin”
“Ana-ra”
Ujar mereka dengan tatapan tak percaya, apa ini sebuah mimpi yang lagi-lagi datang untuk memberi harapan? Apa ini sebuah fatamorgana yang datang untuk kembali mencabik hati menjadi lebih terluka dan tersayat? Mungkin tidak, ujarnya yang setia memakai masker dengan kacamata hitamnya juga jubah hitam yang melekat pada tubuhnya.
“Kenyataan itu dijemput dari sebuah banyaknya fatamorgana yang telah beribu kali menyakiti bukan?”
Pelukan? Itu yang mereka butuhkan. Anara mendekat, mengusap lembut punggung sang bunda yang bergetar.
“Bunda, maaf ya buat bunda sedih 2 tahun ini” ujar lirih Anara, berhasil menyadarkan mereka yang selama ini terjebak pada kenyataannya yang palsu.
Gelengan Ash berikan “Bunda yang salah, bunda yang ngak berhasil jadi ibu buat kalian, bunda yang harusnya minta maaf” elak sang bunda, berhambur memeluk sang putri dengan erat di balas hangat dan baik oleh Anara.
“Kenapa? Kenapa tidak melakukan hal yang sama? Bukannya rindu sedang menggerogoti hati milikmu?”
Gavindra, nama yang tak asing. Nama laki-laki pada kisah yang sang adik tulis, nama baik yang menginspirasi, sebaik ia yang mendapat penghargaan terbaik dari seorang Anara.
Menghela nafas pelan, mantap mata tajam milik laki-laki bergelar ayah itu. Rindu kenapa hadir saat ini? Apa aku membuat kesalahan? Hingga kamu hadir? Batinnya terus bertanya, memantapkan hati seraya berjalan menghampiri laki-laki yang dulu kerap ia panggil Ayah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Same Person (SELESAI)
Teen FictionAnara Shevaya Wiratama, seorang penulis terkenal yang menyembunyikan identitas nya juga banyaknya rahasia yang ia miliki. Mahasiswi Bastrindo dengan segala indah juga wajahnya yang cantik, rambut tergerai menjadi cirinya yang dapat mudah dikenali ol...