CHAPTER 2

15.4K 123 1
                                    

Tok.. Tok.. Tok..

"Naad.." panggil Anna dari luar kamar. Aku baru saja keluar dari kamar mandi, berbalutkan handuk di badanku.

"Sebentaar.." balasku ke Anna. Aku langsung buru-buru untuk mengeringkan badanku. Kupakai sebuah celana pendek dan kaus oblong tanpa menggunakan pakaian dalam lagi.

"Ann?" panggilku ketika aku keluar dari kamar mencari Anna. Kusapukan pandanganku ke seluruh rumah. Aku langsung menemukan Anna sedang mengobrol dengan orang lain di lantai bawah.

"Kenapa Ann?" tanyaku ketika aku sampai di lantai bawah.

"Sini Nad, kenalan gih sama penghuni kosan yang lain. Ini cowo gue Adam. Terus ini Reza sama Vina."

"Hai.." sapaku kepada semua orang. Aku mengenali Adam karena Anna sering memposting fotonya dengan Adam di jejaring sosial. Namun tak kusangka badan Adam cukup besar dan berisi. Lebih mirip bodyguard seperti di film-film holywood. Sangat kontras dengan Anna yang berbadan mungil dengan tinggi 158cm.

Vina tampak seperti wanita alim. Namun pembawaan karakter Vina lebih seperti wanita dewasa. Tubuhnya memiliki tinggi sekitar 165cm dan badannya langsing. Dadanya pun memiliki ukuran yang normal sekitar 34B.

Yang terakhir adalah Reza. Dia sangat menarik perhatianku. Reza memiliki postur tubuh tegap seperti tentara dan rambutnya rapi. Wajahnya tumbuh bulu kumis dan jenggot seperti baru dicukur. Tampilannya kasual dengan kaus dan celana slimfit chinno. Kuakui dia sangat tampan. Bahkan lebih tampan daripada pacarku Rio.

Aku terpesona.

Aku tidak berhenti memandangi Reza. Mungkin mulutku menganga lebar saat ini. Tapi aku tak peduli. Kutelan ludahku dan aku merasakan bulu kudukku merinding.

"Vina juga angkatan baru loh Nad.. Dia ambil jurusan manajemen, sama kayak kamu Nad?" ucap Anna sambil memandangiku dengan lekat. Syukurlah Anna mengalihkan perhatianku.

"Oh iya Vin? Asyik ada temen nanti. Ga ada yang gue kenal di kampus. Temen SMA gue ngga ada yang masuk sini." Ekor mataku tetap memandangi Reza. Dia sempat menatapku tapi dia langsung mengalihkan pandangannya.

"Temen-temen gue sih ada beberapa, cuma ngga terlalu deket." Ucap Vina. Sial, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari Reza. Mengapa aku begitu terpesona olehnya.

"Kalo Reza seangkatan sama gue Nad. Dia ambil jurusan Teknik Industri sama kayak Adam. Tapi kalau Adam sih angkatan tua. Ngga lulus-lulus." Kata Anna sambil menatap Adam.

"Ngga tua-tua amat kok, baru empat tahun kuliahnya." Jelas Adam. Reza menatap ke arah Adam yang sedang mencubit perut Anna dengan manja. Bibirnya melengkung membentuk senyuman. Jantungku berdebar kencang. Ingin sekali aku lumat bibirnya yang menggoda itu.

Tapi aku memiliki pacar. Aku harus memegang komitmenku dengan Rio. Aku tidak boleh mengkhianati Rio. Aku mulai berfikir secara rasional. Aku bersyukur otakku sudah kembali setelah ditenggelamkan oleh hawa nafsu.

"Lagi ada gawean ga kalian?" tanya Anna ke semuanya.

"Ngga ada Ann. Kenapa gitu?" tanya Vina.

"Jalan-jalan yuk. Lu sama Nadya kan orang baru disini, gue temenin ke tempat-tempat yang asik di Bandung."

"Hmm.. Gue ngga ikut deh Ann. Gue harus nyiapin persiapan untuk ospek nanti." Ucap Reza tiba-tiba. Dia baru sekali berbicara sejak aku bergabung.

"Ok deh.. Lain kali lu ikut yaa." Reza pun mengangguk sambil tersenyum kepada Anna. "Nad, lu ikut kan?"

Aku bimbang. Kalau aku tidak kut pergi dengan yang lain, aku bisa ke kamar Reza untuk mengobrol dengannya, mungkin membantunya melakukan persiapan ospek. Atau mungkin lebih dari itu.

Good Girl, Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang