Part 8

1.7K 58 0
                                    

Suasana lapangan tempat
aku dan Andrew biasa maen basket
tampak rame sore ini,maklum akhir
pekan, jadi sudah dipastikan lebih banyak
pengunjung dibandingkan hari-hari
biasanya.
.
Aku memilih duduk disalah satu bangku di
tepi taman yang mengitari sepanjang
lapangan.
.
Aku memperhatikan beberapa anak anak
yang bermain sepatu roda,ada pula ibu-
ibu disisi agak jauh berbaris rapi
mengikuti senam bersama.
.
"Hai..!" Sapa seseorang disampingku.
Spontan aku menoleh ke arahnya,aku
mencoba mengingat orang yang sekarang
ada didepanku.
Tinggi,putih,dan berambut lurus. Tapi
aku sama sekali tak mengenalnya.
.
"Siapa ya?" tanyaku
.
"Kamu lupa?" tanyanya balik.
.
Aku hanya mengernyitkan dahi,bukan lupa
tapi aku tidak tahu sama sekali siapa
laki-laki tersebut.
.
"Aku yang menolongmu kemaren dari.."
laki-laki itu mengarahkan pandangannya
ke anak anak yang bermain sepatu
roda...
.
"Ohhh ya??!" astaga peristiwa yang
membuatku kikuk.
"sorry aku bahkan kemaren tidak
memperhatikan kalau kamu yang
menolongku" aku tiba-tiba merasa malu.
.
"terima kasih sebelumnya." lanjutku
akhirnya aku paham juga kalau dia adalah
orang yang menarikku agar tidak
tertabrak kemaren.
.
Aku terlalu fokus dengan rasa kesalku
kepada Andrew saat itu.Soal dia aku tak
ingat
.
"Boleh duduk?"
.
"Yaa..." jawabku mengangguk,aku
bergeser dan memberinya tempat untuk
duduk.
Dan kitapun duduk bersebelahan.
.
"Biasa kesini?"
.
"Ya hampir tiap hari,sama Andrew yang
kemaren menjaihiliku."
.
"Oo..." jawabnya sambil manggut-
manggut.
.
"Sekarang dimana dia?"
.
"Gak ikut.." Kami saling diam dalam
lamunan masing-masing.
.
"Boleh kenal?"
.
"Ha?"aku kaget karena jujur dari tadi
Aku tidak terlalu fokus ngobrol dengan
dia.
.
"Bintang..." laki-laki itu mengulurkan
tangannya.
.
"Ha?.." Aku melongo dan kaget untuk
kedua kalinya.
Kenapa nama kita bisa sama?Lintang itu
bahasa jawa artinya juga
Bintang.Kebetulan yang aneh.
.
"Aku Lintang" jawabku sambil menjabat
tangannya.
.
"Oh ya...?" sepertinya dia juga kaget.
.
"Serius???..."tanyanya meyakinkan.
Aku mengangguk.
.
" iya namaku Lintang,kok bisa samaan
sih?"
.
" jodoh berarti...hahaha.."jawabnya
ngasal.
Kamipun tertawa bersama.
.
Sore itu benar-benar pertemuan yang
berkesan untukku

Diary LintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang