Part 53

807 23 0
                                    

Saat aku masih kebingungan,
Tiba-tiba Andrew datang sambil senyum-senyum "Beres.."
.
"Rantang kamu bisa tidur disini, ya kan ma?" lanjutnya. Mamanya menghampiriku dan mengangguk.
.
"Mbak Angel ngijinin?" tanyaku tidak percaya. Andrew mengangguk mantap.
"Kok bisa?" Aku masih tak percaya, selama ini mbak Angel susah sekali memberi ijin kalau aku ingin tidur di rumah teman, tapi ini kenapa mbak Angel mengijinkan?sepertinya Tuhan sedang memihakku.
.
"Tadi tante bilang kalau tante kangen sama kamu lintang, jadi minta ijin Angel supaya kamu boleh menginap disini." Mbak Angel tahu banget, kalau mamanya Andrew menyayangiku, dan menganggapku seperti anaknya sendiri, karena aku mengingatkan pada anak perempuannya yang sudah tiada.
Yaa..Andrew sebenarnya punya saudara kembar perempuan, dan meninggal waktu masih bayi.
.
"Wahhh makasih tante..." akupun menghampiri mamanya Andrew dan langsung memeluknya.
Air mataku mendadak menetes.
.
"Loh, kok nangis..kenapa lintang?"
Aku melepaskan pelukanku,
"Tiba-tiba aku kangen mama tante, aku sudah lupa kapan terakhir kali mama memelukku,..." Aku sesenggukkan.

"Duhh...sini peluk tante lagi sayang, anggep tante mama kamu ya.." Seandainya mamaku masih ada, mungkin dia bisa mengerti apa yang aku rasakan sekarang.
.
"Lintang tidur sama tante saja yaa, gak boleh nangis lagi, gak boleh sedih-sedih lagi.Gak boleh menyesal, gak boleh menggerutu, semua sudah terjadi dan diijinkan Tuhan, biar lintang makin kuat oke..." Aku mengangguk. Andrew beruntung sekali, punya mama seperti tante Mira.
.
"Hmmm kalau ada lintang aja anak sendiri dicuekkin mulaiii dehhh..." Andrew yang sedari tadi diam akhirnya bersuara juga, sepertinya dia cemburu.
Aku dan tante Mira hanya tersenyum.
.
Setidaknya malam ini aku harus tidur, dan menenangkan pikiranku.
Jadi besok pagi, aku harus kuat, dan hatiku tidak lagi perih, pikiranku yang kacau juga bisa kembali tenang.
Tengs Ndrew tengs tante Mira, kalian adalah orang-orang terbaik yang Tuhan kirim untuk menyayangiku.
Kalau boleh memilih, aku ingin memiliki perasaan yang sama dengan Andrew, bukan kak Bintang.

Tapi ini urusan hati, kita tidak bisa menentukannya sendiri, tidak seorangpun tahu kepada siapa hatinya berlabuh.

Diary LintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang