Part 107

2.1K 61 15
                                    

"Rantanggggggg......" suara tenor Andrew membuatku akhirnya terbangun dari tidurku.
"Hai kebo, bangun gih!" Ucap Andrew menarik-narik selimutku.
"Andrew...ihhh masih ngantuk ahh..."
.
"Banguunnn rantang, aku bawa es krim buatan mama..." jawab Andrew
Ahhh mendengar kata es krim aku terbangun juga.
.
Aku duduk di dipan kamarku dan menguap.
"Masih ngantuk Ndrew.." jawabku ogah-ogahan.
"Hei, sudah jam 10, anak gadis bangunnya siang."
"Gak usah lebay..." jawabku sambil mengusap wajahnya dengan tanganku.
"Huu, nih makan es krimnya..."
Andrew menyodorkan es krim coklat dengan topping strawberry dan brownis.
"Ntar gosok gigi dulu.."
"Langsung makan sekarang rantang!!,keburuh meleleh.."
Aku menurut saja permintaan Andrew. Andrew memberikan sendok kecil, dan akupun mulai mencicipinya.
"Enak?..." Tanyanya, aku mengangguk.
Andrew tahu kebiasaanku makan es krim seperti makan nasi.
Saat aku melanjutkan suapanku, tiba tiba semacam ada benda keras menyembul.
"Apa nih?" tanyaku aneh.
Aku ambil dengan jemariku dan kutarik. Ternyata sebuah kalung, dengan liontin dua cincin.
"Kok ada kalung?" tanyaku ke Andrew.
"Itu buat kamu rantang. Aku mau jadi sahabatmu selamanya. Aku dan kamu menjadi kita.." jawab Andrew.
Jantungku berdetak tak karuan.
"Maksudnya?"
"Mama, sudah cerita semua rantang, dia juga minta maaf kalau sudah ingkar janji.." jawab Andrew. Aku hanya tertunduk malu. Duhh tante Mira.
"Maaf yaa, kalau aku tidak peka, aku cuma tidak mau membesarkan harapan, dan membebanimu dengan cintaku"
.
"Andrew..." air mataku mendadak menetes.
Andrew mengusap pipiku dan mencium keningku.
"Makasih sudah mencintaiku rantang, aku tidak akan mengambil posisi Kak Bintang, bagaimanapun juga, dia punya tempat terspecial dihatimu untuk dikenang. Aku cuma ingin, teruslah jadi rantang yang tidak pernah ingin pergi dariku.."
.
"Andrew..." air mataku pecah, aku langsung memeluknya.
"Aku sayang kamu.." kata-kata itu keluar juga akhirnya.
"Tengs rantang..aku lebih sayang kamu.."
Kami sama-sama larut dalam pelukan kami.
"Pakai kalungnya, nanti kalau kamu sudah siap menikah, kita akan pakai cincin itu.kamu pakai kalung dengan liontin atas namaku, dan aku sebaliknya" jawab Andrew.
Aku mengangguk!Tengs God

TAMAT

Diary LintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang