Bab 7

50 3 0
                                    

Di lain sisi

Suara riuh terdengar dari  fakultas yang berada paling dekat dengan parkiran.

Lorong dan parkir yang awalnya sepi kini ramai diisi oleh mahasiswa fakultas kedokteran yang akan pulang.

Mereka baru saja menyelesaikan matkul hari ini, tanpa kecuali Arum and the geng yang berjalan keluar dari kelas.

"Gayss besok kan libur nih,girls time kuyyy.dahlama kita gak girls time,apalagi tugasnya semakin bayak. Sampai-sampai gue merasa salah jurusan sumpah."lesuh dara.

Lantaran gadis tersebut sangat tidak suka yang namanya tugas. Ia aja awalnya gak mau lanjut kuliah, apalah daya sang mama yang ngebet pingin punya anak kedokteran.padahal ia sudah mengiming-ngimingi sang mama, bahwa ia bakal nyariin mantu dokter buat mama ehh mamanya tetap ngotot dengan jawabannya,kalau dapat dua kenapa harus satu.

Rasanya ia mau nimpuk mamanya,dahlah terpaksa ia masuk kedokteran.

"Kemana? Gue mah ngikut aja. Lagian gak ada kerjaan di rumah . Asal jangan mabokk yang ada gue di tampol sama nyokap bokap."

Ya walau mereka tinggal di ibu kota mereka berempat tidak berani yang namanya menyicip minuman haram tersebut. dulu saja lea pernah tidak sengaja masuk bar itu pun di jebak malah besoknya bokap nyokapnya malah menarik fasilitasnya semua, kemana-mana di anter kan gak lucu.

"Kalu bisa yang gak banyak gerakk, di rumah aja."

"Lah girls time apa di rumah aja leee" dara heran sendiri kenapa temannya yang satu ini pemalas.

Dulu asal di ajak shoping, dimana-mana cewe-cewe lain mah semangat 45 lah ni bocah malah ngambek mau cepet-cepet pulang, emang spesies langkah.

"Gak tau gue, gue cuman males jalan."

"Kalau gak tau gak usah ngeluarin pendapat."

"Lohh berpendapat itu hak asasi manusia yaa."

"Siapa yang bilang berpendapat itu bukan hak asasi manusia?"

"Lo lahh gimana sihh, ini dah kalau belajar PPKn tidur. Jadi beg0 kan."

"Wahh 4su Lo leaa, siapa yang bilang waktu pelajaran PPKn gue tidur? Lo aja gak tau gue dapat nilai PPKN 95. Gue rasa lo deh tidur waktu pelajaran PPKN?."

"Wahh Lo juga gak tau, nih ya nilai PPKN gue 95 juga, perlu bukti? Besok gue bawain rapot SD,SMP, SMA gue."

"Alahhh palingan sentingann."

"Wah Lo yang setingan nilainya."

Perdebatan antara dara dan lea terus berlanjut Arum dan Nazwa hanya menjadi tim pendengar.

Karena sudah 10 menit berlalu tidak ada tanda-tanda perdebatan ini bakal berakhir arum pun menghela nafas dan siap menengahi mereka.

"DIAM GAK LO BERDUA." Bentak Arum keras.

Ini nih Arum malesin dari mereka berdua ada aja di debatin, yang awalnya topik girls time ehh malah menyangkut nilai PPKN mana mereka adu kesombongan segala.

"Udah?." Lea dan dara kompak mengangguk mendengar pertanyaan Arum.

Nih ya mereka kasih tau, Arum mahh emang lemah lembut gemulai tapi ya, kalau udah taringnya keluar galaknya minta ampun kayak Mak lampir. Daripada kesembur mending mereka diam.

"Gini aja deh, gue tanya ma Lo lea, lo mau mee time gimana?" Arum memilih opsi untuk bertanya pendapat mereka masing-masing biar bisa cari jalan keluarnya.

"Gue maunya nonton sama ngegrils atau suki-sukian."

" Lo darr?"

"Gue mau gak di keramaian sama gak terlalu banyak jalan.sumpah gue males banget rasanya jalan-jalan."

"Hemmm." Arum mulai berpikir opsi yang cocok untuk mereka apa yang kira-kira biar adil.

Nih yaa kalau kalian pada kepo kenapa Arum gak nanyain pendapat Nazwa, karena sudah pasti tu bocah selalu jawab gue mah ngikut aja.

Seketika ide brilian muncul di kepala arum.

"Gimana kalau kita nonton sama ngegrilsnya di apartemen dara? Entar kita sulap tuh apartemen  kaya di bioskop. Jadi kita bisa sekalian ngegirls sambil nonton,kan lebih enak. Bisa sekalian nobar sampai pagi hari. Jadi kita gak usah capek jalan-jalan, bisa sambil rebahan juga. Gimana?."

" SETUJUUU." Kompak dara,lea dan nazwa.




Next>>>

Revisi: 5 january 2025
656 kata

Jangan lupa komen dan vote kalian yaa!!

Biar aku tambah semangat update nya okeyy...

(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Terima kasih temen-temen yang sudah membaca.

Mohon maaf kalau ada salah kata maupun ketikan.

Terima kasih semuanya  🩷 🩷 🩷

Happy reading!!!

Perjodohan ketua gengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang