𝐇𝐚𝐥𝐨, 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚. 𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐢𝐧𝐢 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐛𝐮𝐫 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧.
𝐌𝐚𝐚𝐟 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚, 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐮𝐜𝐚𝐩, 𝐝𝐢𝐚𝐥𝐨𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢, 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐘𝐏𝐎 𝐚𝐭𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠.
𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐈𝐕
𝐌𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡......
•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•
2 hari telah Ciel lalui. Di pagi yang cerah, Ciel memutuskan untuk berjalan-jalan di desa itu. Suasana pedesaan yang tenang serta damai berhasil membuat hati serta pikiran Ciel merasa tenang.
Di tengah-tengah jalan paginya, Ciel berniat beristirahat di tepi sungai yang sepi. Di temani pemandangan sungai, hutan dan sebuah siluet.
"Ali?"-Panggil Ciel.
Ciel berharap bahwa Ali akan menjawab, mengingat akhir-akhir ini Ali sangat sulit dipanggil.
"Ada apa Ciel?"-Sahut Ali yang mendapat panggilan dari Ciel.
Ciel bernafas lega saat Ali menjawab panggilannya lebih cepat.
"Bisakah kau menjelaskan tentang warga di desa ini?"-Tanya Ciel.
"Apakah Ciel sungguh ingin mengetahui sejarah Elf?"-Tanya Ali memastikan.
"Ya, tentu saja."-Jawab Ciel dengan pasti.
"Jadi sekitar triliunan tahun yang lalu para elf di berkahi kemampuan atau berkah yaitu di sayangi oleh alam sekitar, awalnya mereka tidak menyalah gunakan kekuatan atau berkah itu. Para elf menggunakannya untuk bertahan hidup. Saat itu juga dunia sangat tidak seimbang akibat suatu bakteri yang sangat kuat. Berkat yang bangsa elf dapat itu membuat mereka tidak terkena bakteri itu..."-Penjelasan Ali mendadak terhenti.
"Ada apa Ali?"-Tanya Ciel bingung.
Lagi dan lagi, panggilan Ciel tidak di jawab oleh Ali.
Ciel yang sudah bosan menunggu akhirnya berdiri dan berkeliling, di saat itulah dirinya melihat sebuah selembaran yang tertulis "Festival". Suasana sangat ramai dengan warga yang mempersiapkan festival.
Terlihat jelas penduduk desa yang melangkah kesana kemari dan mempersiapkan banyak hal.
Tanpa sadar Hari yang awalnya pagi saat ini telah menjadi sore menjelang malam, terlihat jelas kerlap kerlip kunang-kunang bertebaran.
Kunang-kunang itu terlihat menghiasi jalanan desa dan lorong, festival dimulai dengan sangat meriah dan indah.
Ciel merasa Festival itu memiliki keanehan yang membuat dia memilih pergi ke daerah yang lebih damai dan nyaman.
Di tengah jalannya, dirinya menemukan sebuah tanaman kecil di pinggir jalan. Tanaman itu terlihat layu dan layaknya menunggu ajalnya.
Ciel yang merasa kasihan dengan tanaman itu akhirnya berniat membawanya. Saat Ciel hendak meraih tanaman itu terdengar teriakan Ali di dalam pikirannya.
"Jangan sentuh tanaman itu Ciel!"-Tintah Ali.
"Memangnya kenapa Ali? Kenapa aku tidak boleh menyentuhnya?"-Tanya Ciel kebingungan.
"Biarkan tanaman itu istirahat dengan tenang. Para elf telah mengorbankan energi kehidupan dari tanaman itu, energinya hampir habis dan akan mati cepat atau lambat."-Jelas Ali.
"Hah!? Kau tidak berbohong kan Ali!?"-Tanya Ciel lagi dengan nada kaget mendengar fakta itu.
"Apa gunanya saya berbohong?"-Tanya Ali dengan nada serius.
"Hemmm... Benar juga, kau tidak akan mendapatkan untung apapun walau berbohong sekalipun. Baiklah jika begitu, saya percaya namun saya tetap iba dengan kondisi tanaman ini."-Ucap Ciel yang tetap memiliki niat menolong tanaman itu.
"Baiklah, jika dirimu bersikeras untuk menolongnya. Namun akan saya peringatkan, jangan sampai elf itu mengetahui bahwa kau merawat tanaman kecil itu."-Pringat Ali dengan suatu syarat.
Ciel yang mendapat izin itu merasa sangat senang, di karenakan Ali yang memperbolehkannya. Cil menyentuh sesaat tanaman kecil itu dan memindahkannya ke suatu pot yang sedikit retak yang tergeletak tidak jauh dari sana.
Ciel memindahkan tanaman itu perlahan, mengingat kondisinya yang lemah. Saat dirinya berhasil memindahkannya langsung Ali menyarankan untuk memberi sedikit energi sihir yang membuat tanaman itu sedikit terlihat segar.
▅▄▃▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▂▃▄▅
𝐓𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧.....
𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐮𝐜𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫
-𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚, 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐈𝐕 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐢𝐧𝐢. 𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢 𝐕𝐨𝐭𝐞 𝐤𝐞 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐢𝐧𝐢.𝐌𝐞𝐦𝐮𝐚𝐭 𝐏𝐞𝐫𝐜𝐚𝐤𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐀𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫......
Author: maaf bgt ini chapter pendek karna chapter 3 itu dah kerasa panjang jadi ini chapter 4 pendek :'v.
Tidak ada banyak kata-kata karna banyak yang harus di perbaiki dan di ubah (mungkin?).
Kina: sungguh author ini aslinya malaz melanjutkan mindahin :v
Author: kata siapa!? //nyeret Kina ke luar.
Author: Tidur lo di luar!?
Kina: eh! Maaf tor!! //panik

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙻𝐨𝚜𝚝 𝙸𝚗 𝚃𝚑𝚎 𝚄𝚗𝚔𝚎𝚗𝚘𝚠𝚗
Fantasía𝐊𝐞𝐡𝐢𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐝𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫𝐢𝐮𝐬. 𝐏𝐄𝐑𝐈𝐍𝐆𝐀𝐓𝐀𝐍! > 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐮𝐫𝐧𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐀𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫. > 𝐏𝐞𝐭𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧. > 𝐅𝐚𝐧𝐭𝐚𝐬𝐲. > 𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐂𝐨𝐩𝐲 𝐤𝐚𝐫𝐲...