Aku masuk kerumah yang sepi , aku mendengar suara ayah dari ruang tamu . Aku langsung menaruh tas kesayangan ku di kamar. Diruang tamu aku melihat ayah memakai topi, dan memangkul tas ransel nya. Aku mendengarkan percakapan kakek dan ayah.
kata kakek "kamu harus jemput mereka karena ini tugas dari walikota" , aku bingung ayah mau jemput siapa? dan mau kemana kok membawa ransel.
Aku melihat ayah meninggalkan rumah, dan ibu sangat sedih. mata ibu ku mau mengeluarkan air mata dan kata ibu "ayah jaga diri baik-baik ya. ". ruangan jadi hening dan kesedihan melanda dan ibu berkata dengan tegar seperti biasanya "ayah nanti naik bus untuk ke london, semoga sukses ya" ibu tersenyum .
Aku bingung dengan kepergian ayah ke london , apa tujuan ayah ke london dan amanat walikota. Kepergian ayah yang tidak aku ketahui itu membuatku semakin bertanya-tanya.
Keesokan Harinya
Aku bangunn melihat jendela penuh dengan salju, aku melihat didepan rumahku dipenuhi salju. Aku mendengar alex berteriak "ma mereka akan membawa anak yang mendapat beasiswa ke kota ini!? " , aku mendengar dari pintu ibu sedang menceritakan soal ayah yang pergi "ayah pergi ke london untuk menjemput anak yang mendapat beasiswa ke kota kita, ini adalah amanat sang pak walikota . Ayah disuruh menjemput mereka karena ayahmu lahir dan tinggal disini. ayah hanya 3 hari saja kok di london". Setelah mendengarkan penjelasan ibu aku keluar dari kamar, aku melihat alex sedang membuat teh .
Aku memastikan ayah baik-baik saja. Aku menelepon ayah, ayah mengangkat telepon ku . Ayah "ayah disini cuman ditugas kan walikota unutk menjemput dan menunjukkan kehidupan di kota london dan kota kita agar mereka bisa menyesuaikan. jadi alex,ibu dan cassa jangan khawatir" tiba-tiba telepon ditutup mungkin ayah sedang sibuk. Ke khawatiran ku sekarang sudah sirna karena ayah sudah memberi kabar.
Aku memakai jaket yang tebal,topi coklat kesayangan ku, dan membawa tas yang isinya kertas,pensil dan hape. Aku keluar dan melihat sophi sedang bermain bola salju, aku bermain dengan sophi menikmati udara yang sangat dingin . Bermain bola salju,membuat boneka salju yang besar.
2 jam kemudian badai salju datang aku buru-buru masuk rumah sophi, aku , sophi, ibunya sophi dan sophia menyalakan api supaya udara menjadi hangat. Aku mengunci rumah sophi agar salju tidak masuk. Aku diberi teh rasa apel yang rasanya enak sekali, maklum ibunya sophi jago untuk mengolah apel menjadi minuman dan makanan yang bervariasi.
terpaksa aku harus menginap semalam dirumah sophi karena badai salju yang dasyat ini. Malam yang dingin aku dikamar sophi , aku didalam selimut yang hangat dan menikmati dengan bercerita tentang ayah dan bisnis nya sophi. jam 9 malam, aku sangat lelah akhirnya aku tertidur juga.
Keesokkan Harinya..
aku baru ingat , hari ini aku akan ke london tapi kepastiannya belum ada karena aku tidak punya mobil untuk ke london aku sedih tidak bisa menyusul ayah. Pagi hari aku memasak sup di rumah sophi untuk menghangatkan tubuh ku yang kedinginan.
Setelah aku memakan sup aku kembali ke rumahku, ibu menyambut ku dengan pelukkan hangat. ibu berkata sambil memelukku "kamu baik-baik saja kan, kemarin ada badai salju . kamu tidur dimana?" aku menjawab sambil melepas pelukan "ya kemarin aku tidur di rumah sophi karena darurat". Ibuku membicarakan tentang kita menjemput ayah di london , tapi bagaimana caranya.
Ibu dan aku bingung akan pergi ke london , aku tidak punya mobil. Karena disini jarang sekali yang punya mobil , mungkin hanya untuk pergi Ke London atau kota besar lainnya. Dan terminal bus sangat jauh dari rumah ku dan hari ini aku harus sampai di London.
Dirumah Sophi...
ayahnya pulang dari London , ayahnya bekerja di London. Ayahnya sophi juga memiliki mobil itu untuk memudahkan untuk berpergian. Sophi belum tau aku harus ke London hari ini.
Aku melihat dari jendela kamarku, aku melihat ayahnya sophi membawa mobil . Sebenarnya aku ingin bilang ke ayahnya sophi , tapi mana mungkin ayahnya mau mengantar aku dan ibu pasti itu repot.
aku tidak mau merepotkan ayahnya sophi satu sisi aku harus pergi ke london hari ini dan jam 12 siang aku harus sampai. Aku bilang ke ibu "bu ternyata ayahnya sophi punya mobil, apa kita minta ayahnya sophi untuk mengantar kita? " . Ibu menjawab "ibu bingung kan kita harus ke london jadi kita harus bilang ke ayahnya sophi"
Aku dan ibu ke rumah sophi , aku dan ibu kelihatan gugup. Ibunya sophi membuka pintu dan berkata "ohh cassa, silahkan masuk . Ada yang bisa dibantu" . aku dan ibu sedikit malu.
ibu berkata dan bernafas dulu *kalo ga napas ya mati lah -_____-* "...... apakah bapak bisa mengantar kita ke london dengan mobil". Ibu nya sophi sudah tau tentang tugas sang walikota, jadinya aku diantar sophi dan ayahnya sophi.
Aku masuk ke mobil ayah nya sophi dan beapa bagusnya mobilnya pasti harganya mahal. Jelas aku tidak pernah masuk mobil dan akhirnya aku bisa masuk dan aku pergi ke london.
untung saja hari ini tidak ada badai salju , aku memakai jaket tebal dan memakai benie. Aku melihat pemandangan dingin di mobil dan aku bercerita ke sophi " sophi aku harus menjemput ayah, dan ayah akan membawa 3 anak yang mendapat beasiswa ke kota kita. Aku disuruh mengajak mereka untuk mengelilingi kota kita " . Sophi paham dan mengerti kenapa aku harus ke london.
Aku sudah sampai di kata-kata 'good bye Mersham '. Aku tenang dan menikmati perjalananku. Aku tertidur di perjalanan mungkin itu semua karena aku bangun jam 04.30 pagi. Sampai di london , london masih jam 8 pagi aku diajak jalan-jalan ke london eye. saat aku melihat london eye, ada lampu di pinggir jalan yang aku lewati. Aku menaiki london eye betapa indahnya pemandangan london. Aku berfoto-foto, aku sangat berterima kasih kepada ayahnya sophi mengajakku dan ibu jalan-jalan.
Setelah ke london eye, aku ke london bridge(jembatan di london). Aku berfoto hari ini aku sudah berfoto 50 kali. Aku sangat senang sekali bisa jalan-jalan di london.
Aku mencari keberadaan ayah. ternyata ayah berada di rumah kepala sekolahku yang dulu. Aku senang bertemu teman baru ku mereka ramah dan baik. Aku menginap di rumah kepsek ku yang dulu, kamarnya sangat modern berbeda dengan kamarku.
Semalaman aku di rumah milik kepsek yang dulu. Aku bangun jam 6 pagi , rambutku berantakan . aku mandi dan bersiap - siap ke Mersham. Aku , ayah,ibu , ayahnya sophi dan sophi pulang ke Mersham.
Sampai di mersham , aku baru berkenalan dengan mereka. yang suka tertawa ia bernama Alicia. yang pintar dan jago membaca puisi namanya Carolina. Aku menunjukkan dimana kafe,pasar,restoran,sekolah,dll.
Mereka pintar, setelah aku memberi tau mereka langsung hafal ya jelas mereka orang terpilih. Setelah memberi pengarahan , aku mengantar mereka ke rumah anak beasiswa tinggal. Rumah mereka sejauh 100m dari rumahku.
Hari ini aku sampai di rumah , aku sangat lelah dan kedinginan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Daydreamer Diary:Garden Mountain
Fantasiahidup seorang gadis yang tinggal di pegunungan, tepatnya desa. Ia memiliki teman dan petualangan yang seru. Dia memiliki teman yang banyak. Teman-temannya membuat dirinya memiliki pengalaman yang luar biasa. dan bagaimana jika gadis ini kehilangan k...