IIII

761 36 1
                                    

seketika hening lalu vera pun mulai berbicara kepada wildan

"hey sudah lah itu sudah berlalu lagi pula kau juga sudah memiliki keluarga bukan" kata vera memegang pundak wildan

"itu adalah kejadian yang tidak akan ku lupakan jujur vera aku ingin sekali membunuh pria itu pria yang merubahku menjadi seorang pembunuh dan monsters sebenarnya aku tidak menginginkan ini vera aku ingin hidup seperti dirimu hidup tenang dan damai bisa berinteraksi dengan manusia lain dengan bebas" kata wildan sedih dan vera juga memandang wildan sedih baru kali ini vera melihat sosok monsters (vampire) yang biasanya membunuh orang untuk memuaskan dahaganya tetapi vampire ini yang di hadapannya bersedih dan terpuruk mengingat masa lalunya

"maafkan aku wildan telah membuatmu mengingat masa lalumu" kata vera menundukkan kepala

"hey ini bukan salahmu tak apa jika kamu ingin tahu lagi pula kau juga akan menjadi milikku" kata wildan menyerigai kata kata terakhir membuat vera agak jengkel tetapi vera urungkan niatnya untuk tidak bersikap seperti itu kepada wildan

"hmmmm... wildan thank you sudah bersenang senang denganku hari ini aku sangat senang" kata vera tersenyum

"iya your welcome aku menyukaimu saat kamu tersenyum atau jengkel hahahaaa" kata wildan menyubit pipi vera sampai merah seperti tomat

"kau ini memang sangat senang sekali membuatku jengkel dan merasa sakit" kata vera kesal lalu wildan berlari sambil menjulurkan lidah kepada vera

"masa sih kejar kalau berani" kata wildan mengejek vera yang sedang duduk di sebuah ayunan

"hey kau tahu aku ini selalu menang lomba lari aku selalu juara satu" kata vera dengan penuh keyakinan kalau dia bisa mengejar wildan tapi percuma wildan vampire sudah sangat jelas kalau kekuatan vampire lebih kuat dari pada manusia

*hahahaa gua rasa vera udah mulai LOLA ALIAS LOADING LAMA yasudah kembali lagi kecerita ok*

vera mengejar wildan tapi wildan lebih cepat dari vera

"hey sudah lah aku lelah" kata vera memegang sebuah tiang lampu wildan pun menghampiri vera dengan kekuatan vampirenya

"kau tak apa ver" kata wildan panik

"aku sangat lelah wil" kata vera melemas vera di angkat ke sebuah kursi panjang berwarna putih di sanalah kami duduk

apa ini saatnya untuk menyatakan rasa cintaku kepadanya tapi apa dia mau menjadi kekasihku padahal aku dan dia baru bertemu beberapa hari pasti dia butuh waktu untuk memberi jawabannya kepadaku tapi tak apa iru tidak masalah bagiku sekarang yang terpenting aku sudah menyatakan rasa cintaku yang begitu tulus kepada vera batin wildan lalu dia mengangkat dagu vera untuk menatap matanya

"vera I LOVE YOU i want you to be mine forever and will you accept me as your partner" kata wildan menatap vera serius vera pun membelalakkan matanya dengan mulut terbuka

"apa kau tidak salah? dan apa aku tidak salah dengar kau mencintaiku?" tanya vera dengan terkejut dan terpaku

"yes vera" kata wildan

wildan mendekatkan bibirnya ke vera dia hanya terpaku dan tidak berpikir apapun sekarang tinggal beberapa inci lagi bibir wildan dan vera menempel wildan menutup matanya perlahan dan verapun begitu

*and they kissed*

ketika vera pun tersadar verapun mendorong kuat wildan untuk melepas ciumannya akhirnya wildanpun terlepas darinya

"ada apa dear" kata wildan binggung

"tidak apa" kata vera "aku ingin pulang ini sudah sangat malam" kata vera lagi wildan melihat jam tangan dan ini sudah jam 10 lewat

"yasudah ayo kita pulang" kata wildan tersenyum kepada vera sambil berjalan kaki vera dan wildan berpegangan tangan

*what wildan sama vera udah jadian?? kapan?? perasaan vera belum jawab dehhhhhh penasaran yaaaaa besok lagi ya udah malam nihhh*

my instagram exo_nviyeol14
my twitter @taeyeon142

about ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang