Drtt..drtt..
Anon : temui aku besok.
Saat bangun pagi, aku terperanjat melihat pesan terakhir yang dikirim oleh Anon, apa ia serius ingin menampakan dirinya atau hanya membohongiku. Entahlah, tapi aku benar benar penasaran.
Setelah bersiap, aku bergegas berangkat ke kampus menggunakan kendaraan umum. Entahlah, hari ini aku sedang tidak mood mengendarai mobil.
"Hi, Sam! Tumben kau naik bus." Ucap seseorang begitu aku tiba di halte bus.
"Oh hi, Liam. Iya, aku sedang ingin." Ucapku singkat. Liam hanya mengangguk lalu menaiki bus yang sudah tiba.
Sesampainya di kampus, ku lihat Harry yang sedang duduk sendiri sembari memegang ponselnya. Ya Tuhan, terima kasih telah menciptakan makhluk seindah ini.
"Sam!" Teriak seseorang dari arah belakang. Segera kutolehkan dan terlihat Louis yang sedang berlari terengah engah.
"Sam, ada surat!" Ujarnya sembari mengaduk tas nya. Aku mengerutkan kening bingung.
Louis mengeluarkan selembar amplop merah muda polos. Segera ku raih dan melihat cover nya.
To : My Pretty Samantha
Entah apa yang ku pikirkan, namun firasat ku mengatakan bahwa itu Anon. Segera ku buka dan melihat terlebih dulu pengirimnya.
Your future man, Anon.
Huh! Firasat ku benar. Ku baca perlahan. Ternyata ia menyuruhku untuk pergi ke danau universitas. Aku tersenyum sumringah membacanya.
"Lou, siapa yang mengirim ini?" Tanyaku kepada Lou yang sedang minum.
"Bodoh. Kau tidak melihat nama yang tertera disitu." Ujar Louis kesal.
"Maksudku siapa wujud aslinya, Tommo?"
"Dia manusia, bestie." Ujar Louis menyebalkan.
Aku menghentakan kaki dan segera meninggalkan Louis yang melipat tangannya. Idiot Tommo.
Drtt..drt..
Anon : hi pretty, sudah baca pesanku?
Me : tentu.
Anon : baguslah, kutunggu setelah jam pertamamu selesai.
Me : aye aye captain!
Setelah jam pertama selesai, aku segera beranjak menuju danau universitas yang terletak di sebelah universitas.
Setelah sampai, aku tak menemui salah satu teman Harry yang mencurigakan. Apa kalian ingat jika Anon pernah memberi clue bahwa ia salah satu teman dekat Harry?
Danau belakang masih sepi karena masih banyak yang mendapat jam pelajaran. Kulihat seseorang berjalan menuju bench. Ia memakai beanie dan jaket tipis aku tak melihat mukanya karena posisinya membelakangi ku.
Aku tetap menunggu disini sampai Anon mengirimi ku pesan. Kulihat pria tadi menolehkan kepala ke arahku.
Sial! Itu Zayn!
Beberapa clue sebelumnya merujuk ke arah Zayn, apa itu benar Zayn?
Tidak! Tidak mungkin. Beberapa bulan yang lalu ia menjalin hubungan dengan Perrie. Tentu tidak mungkin jika ia uhm mencintaiku.
Drtt..drtt..
Anon : aku sudah di danau, Samantha.
Tak berapa lama kulihat Harry dan Niall yang berjalan ke arah Zayn.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEXTING [Completed]
Fanfiction"Ah sialan, bagaimana aku bisa mendapatkannya? Dia terlalu sulit untuk ku gapai." "Tidak, tidak. Aku harus berjuang. Tidak mungkin aku menyiakan kesempatan itu." "Tapi...ah sudahlah. Dia memang tidak pantas untukku." - Samantha Grew "Justru aku yang...