CHAPTER 10

491 44 0
                                    

Harry : kau free hari ini?

DEG!!

Aku terperanjat begitu melihat pesan yang dikirim Harry. Dan otomatis, tubuhku langsung meloncat di sofa sehingga aku jatuh bergulingan ke lantai.

Dengan cepat ku balas pesan Harry.

Me : iya, ada apa? Tumben sekali kau mengirimi ku pesan hehe.

Aku masih tersenyum sendiri menyadari tingkah kecil Harry yang membuatku terbang jauh.

Drtt..

Harry : baiklah, cepat bersiap! Aku akan mengajak mu pergi.

Lagi lagi aku meloncat dan segera berlari ke kamar untuk membersihkan diri. Sial! Mengapa aku tak bertanya ingin pergi kemana. Baiklah, lebih baik ku gunakan pakaian santai saja.

Ting tong ting tong.

Suara bel membuatku berlari turun ke bawah dan melihat dewa impian yang sudah siap dengan beanie hitam lembutnya. Harus berapa kali aku berterima kasih kepada Tuhan?

"Kau sudah siap? Ayo berangkat." Ujar Harry mengapit lengan kananku. Sekujur tubuhku merasakan gemetaran yang kuat.

"Kita mau kemana Harry?" Tanyaku.

"Uhm, kurasa kau sudah pernah kesana. Namun akan terasa beda kali ini." Ujarnya.

Aku mengangguk kecil dan melihat ke arah jalanan yang ramai. Ketika sampai di lampu merah, perhatian ku tertuju kepada dua orang yang sedang bahagia. Zayn dan Perrie. Mereka tampak bahagia satu sama lain.

"Samantha, kau jangan cemburu jika melihat Zayn dan Perrie seperti itu. Suatu saat, kau akan melakukan hal yang lebih romantis denganku." Ujar Harry cekikikan.

Lagi lagi ucapannya memohok jantungku. Meskipun ku tahu jika itu hanya gurauan belaka, namun tetap saja aku merasakan buliran air mengalir deras di pelipis ku.

"Kau kenapa?" Tanya Harry santai.

"Uh, tidak apa." Jawabku.

15 menit kemudian, kami sudah tiba ditempat yang Harry maksud dan ya, dugaan Harry benar. Aku memang pernah kesana beberapa kali.

Thames River.

Sungai indah yang membelah kota London. Suasana masih tampak sejuk di pagi hari. Memang, ini belum jam 9 lewat.

"Samantha, kau sudah sarapan?" Tanya Harry sembari mencari tempat duduk.

"Sudah. Kau?" Tanyaku balik. Harry hanya menggeleng.

"Kau mau pesan apa?" Tanya Harry sembari memberi buku menu.

"Tidak, terima kasih." Ujarku.

"Mengapa? Kau takut gemuk?" Cetus Harry. Ahahaha aku tidak pernah takut gemuk karena aku tidak pernah memikirkan tubuhku. Tapi setidaknya aku masih memikirkan kebersihan dan kerapian diriku.

"Bukan. Sudah ku bilang tadi bahwa aku sudah makan. Lebih baik kau makan dulu." Saranku. Harry hanya mengangguk dan melahap makanannya.

Gemericik air di Thames River membuatku enggan mengalihkan pandangan dari sungai indah ini. Namun sesekali aku selalu mencuri pandang kepada makhluk indah dihadapanku.

"Samantha, kau mau menaiki perahu?" Tanya Harry. Tentu saja aku mengangguk cepat.

Kami segera berjalan bergandengan menuju loket yang tak jauh.

Kami segera berlari menuju perahu merah dipinggir sungai. Dengan hati hati hati aku menaiki nya agar tidak terbawa arus.

"Samantha! Ayo dayung terus." Ujar Harry. Aku terkekeh melihat Harry yang bersikap kekanakan.

TEXTING [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang