X | THE DARKEST NIGHT

219 48 113
                                    

Haii, teman-teman! Akhirnya aku bisa update lagi setelah sekian lamaa ttt___ttt

10k kata kira-kira aman gak, nih? 😶‍🌫️

Selamat membaca, ya. Jangan lupa vote dan komennya. Ramein, yaa! 🙆🏻‍♀️💗

.

.

.

PLAYLIST : notre dame - Paris Paloma, Where Souls Linger - Nightcall, Nocturne.

.

.

.

Seekor merpati membawa surat pertama dari Ai' Unda.

Seminggu telah berlalu sejak Johnny, Donghyuck, dan Hendery tiba di Kerajaan Thornvale, menjadi bagian dari tamu kehormatan Pangeran Mark. Selama waktu itu pula, berbagai kejadian tidak menyenangkan terjadi, mulai dari serangan para tentara Kegelapan yang muncul di istana, Donghyuck yang jatuh sakit, dan kini Pangeran Mark yang kritis setelah tanpa sengaja mencecap racun.

Seakan segala peristiwa itu belum cukup untuk membuat Johnny selaku kakak tertua Hunfray kewalahan, fakta bahwa pagi ini sang bungsu dijebloskan ke penjara bawah tanah dengan dugaan percobaan pembunuhan pada Putra Mahkota membuatnya tak habis pikir. Surat dari Yehnuㅡayah merekaㅡyang datang untuk kali pertama semenjak mereka tiba di Thornvale sama sekali tidak sanggup membuat Johnny senang.

"Saya mengakui ini sebagai sebuah kekeliruan, Yang Mulia."

Pagi itu, bahkan sebelum sarapan menghangatkan perutnya, Johnny dan Hendery harus berdiri di tengah dinginnya aula singgasana, menghadapi Ratu Rowena serta dua orang menteri pendamping yang mau tak mau mendampingi sang ratu sebab absennya Raja dan Pangeran.

"Sebuah kekeliruan?" Rowena merespons pengakuan Johnny. "Ketika putraku hampir tewas di dalam sebuah ruangan yang hanya berisi dia dan adikmu?"

Johnny meneguk saliva pahit.

"Berdasarkan laporan, Pangeran Mark nyaris tewas setelah meneguk racun, dan racun itu berasal dari minuman yang dihidangkan untuk adik saya oleh pelayannya. Itu berarti, sang pelaku berusaha membunuh adik saya," jelas Johnny, sebisa mungkin terdengar tenang dan netral. Meski sejatinya kepalanya sudah akan meledak. Tidak ada yang lebih ia inginkan ketimbang meninggalkan tempat itu dan menyambangi adiknya.

"Saya mohon, Yang Mulia." Henderyㅡyang berdiri di sebelah Johnnyㅡberbicara dengan nada lebih halus, mengharapkan penerimaan yang lebih hangat. "Pangeran Mark dan Donghyuck sama-sama korban di situasi ini. Rasanya tidak adil apabila adik kami dijadikan tersangka ketika di awal dialah calon korbannya."

"Itu bukanlah faktanya, Tuan Hunfray. Yang menjadi fakta di sini adalah sang pangeran, putraku, pewaris satu-satunya kerajaan ini, jatuh ke dalam kondisi kritis setelah nyaris tewas karena racun yang adikmu siramkan ke wajahnya!" Nada suara sang ratu terdengar bergetar, menunjukkan emosi dan juga keinginannya mendapat keadilan terkait sang putra.

Wanita itu merasa ketakutan dan putus asa, Johnny sadar. Suaminya sekarat, putranya kritis, dan kerajaannya di ambang kekacauan dengan berbagai konflik dan juga serangan Kegelapan yang belum menemukan solusi pasti.

"Ini adalah ulah pelayan, Yang Mulia. Jika Anda ingin menangani kasus ini dengan adil, Anda harus melihat para pekerja Anda sendiri. Bagaimana mungkin di istana Anda, seseorang dengan sengaja memberikan racun kepada adik sayaㅡkepada seorang Magikaㅡuntuk membunuhnya?" Johnny tidak lagi sanggup menahan emosi ketika mengatakan itu semua. Surat dari sang ayah memberat di saku dadanya, membuat Johnny jadi membayangkan wajah sedih kedua orang tuanya apabila tahu apa yang harus dialami Donghyuck di sini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[🔛] The Song of Moon and Roses (Bahasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang