Part. 4

1.2K 56 7
                                    

Hai..

Ketemu lagi sama IPe di story D.O & Didi alias D.O setengah. Kkkkkk....

Part ini scene Didi agak banyakan deh..

Langsung capcusss aja beb..

Jangan lupa vote nya yaaa...

Kamsahamnidaaaa.... \(^0^)/


☆☆☆☆☆☆☆

D.O  POV  ~ 

*Minum setetes air mata pemuda yang sedang patah hati*

Ottokhe? Air mata siapa yang bisa kuminum?

Kai?

Tidak. Aku tidak akan sanggup melihatnya menangis karena patah hati. Aku sayang sekali padanya.

Jadi siapa?

Aku memejamkan mata. Menghembuskan nafas dengan berat.

Drtt... Ddrtt....

Ponselku bergetar.

Sms masuk. Dari Chanyeol.

Hmm... cowok jangkung itu.

From Park Chanyeol:

'Hai. Sedang apa?'

Hmm... Sedang galau, batinku menjawab.

Kembali aku memejamkan mata.

"Sms dari siapa?" tanya Kai.

Aku segera membuka mataku.

Omo.. aku masih disini. Menemani Kai minum kopi di cafe kampus.

"Ada apa? Kau jadi aneh setelah bertemu gadis tadi. Dia siapa sebenarnya?" Kai menatapku penuh selidik.

Aku menggeleng, "Tidak. Aku tidak mengenal gadis itu. Mungkin dia teman Didi, sepupuku."

"Lalu siapa yang mengirim sms?" tanya Kai lagi.

"Kepo..!" ledekku sambil menjulurkan lidah.

Kai tersenyum geli. "Awas kalau selingkuh!" ujarnya pelan.

Aku tertawa. Dih.. siapa juga yang selingkuh. Kai itu satu-satunya yang ada di hatiku..

"Yuk.. sebentar lagi kuliah dimulai," Kai mengajakku pergi.

Cappuccinonya sudah tandas. Habis tak bersisa. Uugghh.. pasti rasanya enak sekali. Aku menelan ludah. Sepertinya malam nanti aku akan minum segelas cappuccino hangat. Hmm.....

☆☆☆☆☆☆☆

Saat di depan kelas, aku melihat seorang pemuda tinggi berwajah tampan sedang berdiri bersandar di dinding kelas.

Park Chanyeol!

Kenapa dia di sini?

Baekhyun, teman kuliahku menghampiri Chanyeol dan menyerahkan sebuah buku. Chanyeol tersenyum lalu segera pergi dari depan kelasku setelah menerima buku dari Baekhyun.

Oh.. rupanya dia teman Baekhyun.

Baekhyun menatap kepergian Chanyeol sampai punggung Chanyeol menghilang di persimpangan koridor kampus.

"Pacarmu?" tanyaku usil.

Baekhyun terkejut dan menoleh padaku. "Tidak. Kau gila?" cetusnya sambil memukul pundakku pelan.

"Kau menatapnya penuh cinta," ledekku sambil berjalan masuk ruangan.

Baekhyun menjejeri langkahku. "Apa terlihat jelas?" bisiknya pelan.

D.O ½Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang