Part 5

1.2K 61 10
                                    


Yuhuuuu... udah nunggu lanjutannya? Maaf agak lama update soalnya selang seling sama EXtrOllusion..

Oke capcus aja lets goooo....!

~☆~

D.O PoV~

Pulang kuliah, Kai mengingatkan sekali lagi kalau sore nanti cowok ganteng ini akan ke rumahku dan membawa oleh-oleh dari temannya seperti yang dikatakannya lewat sms. New lube. Ngghh!!

Aku harus bagaimana?
Eottokajo??

Menunggu Kai atau.. pergi nonton dengan Chanyeol?

~☆~

Sudah sore nih, aku dan Appa duduk di depan TV. Ponsel sengaja diatur silent. Getar doang. Aku menyeduh kopi instan yang kubeli saat pulang kuliah tadi.

"Kau minum kopi?" Appa menyipitkan matanya menatapku.

"Hehehe... iya. Aku sangat ingin minum kopi," langsung saja aku menyesap kopi yang masih hangat itu.
Hmm... sedapnyaa...

Wuussh! Limabelas menit kemudian aku berubah.
Appa geleng-geleng kepala.

"Cepat habiskan kopimu, lalu segera minum teh!" cetusnya tak suka.

Aku hanya tersenyum geli. "Appa tidak suka bertemu dengan gadis manis sepertiku?" godaku. "Lihat, aku cantik dan seksi kan?" Aku menggoyangkan pantatku dengan genit.

Appa memalingkan wajahnya tak suka.
Aku terkekeh geli.

Beberapa kali ponselku bergetar. Tapi tidak kugubris. Biar saja. Aku tahu siapa yang menelpon atau sms.

Seseorang mengetuk pintu.

Appa menatapku horor.
"Masuk kamar!" serunya.

Tapi aku hanya mengendikkan bahu. Aku masih mau disini.

Appa membukakan pintu.
Ternyata Kai. Sesuai dugaanku. Aku tersenyum miring.

"Kai, Dyo sedang pergi," kudengar suara Appa.

"Pergi kemana?" tanya Kai.

Sebelum Appa menjawab, aku segera melesat keluar menemui Kai.

"Oh, hai Kai. Kau mencari Dyo? Tadi dia pergi. Disuruh Samchon ke... kemana Samchon?" Aku menatap Appa lekat-lekat. Semoga Appa mengerti maksudku.

Kai juga menatap Appa. Menunggu jawaban Appa.

"Huh. Tadi aku menyuruhnya membeli teh!" jawab Appa membuatku sedikit lemas. Beli teh? Itu kan hanya sebentar. Kai pasti tak keberatan menunggu.
Tidak boleh. Kai tidak boleh menunggu. Dia harus cepat-cepat pergi.

"Tapi tadi kudengar Samchon menyuruhnya pergi ke rumah Hyuk Samchon. Hyuk Samchon sedang butuh bantuan Dyo kan?" kataku sambil terus menatap Appa.

"Oh... eh.. iya benar. Entah apa yang sedang dilakukan Hyuk. Dia menyuruh D.O kerumahnya untuk membantunya mengerjakan sesuatu," Aah.. akhirnya Appa mengerti juga.

"Baiklah kalau begitu. Paman, Didi, aku pergi dulu." Kai buru-buru pamit.

Ah.. leganya...

Kai pergi. Aku kembali duduk di sofa dan melanjutkan menyesap kopi krim kesukaanku.

"Kau sengaja kan?" cetus Appa. "Kenapa tidak mau bertemu Kai? Kau sedang marah padanya?"

Aku menggeleng. "Tidak Appa. Kami tidak bertengkar. Hanya saja.. hari ini aku sedang ada perlu,"

"Cepat minum tehmu dan berubah!" cetus Appa melihatku masih nyaman bersandar di sofa dengan tubuh wanita.

"Sebentar Appa, aku masih ingin menikmati kopi ini,"

D.O ½Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang