Multimedia >> Chanyeol.
~☆~☆~☆~☆~
Maaf... maaf... lama banget yah updatenya...
Oke saya post deh lanjutannya.. tapi jangan pelit untuk vote n komen yaa..
Makin banyak vommen, makin semangat saya nulisnya.
Oke beb???Ok.
~☆~☆~☆~
D.O POV
Tok! tok! tok!!
Kai melompat dari tubuhku. Akupun buru-buru bangkit dan segera menyambar kaos yang baru saja dilepaskan Kai dari badanku.
Setelah memakai kaos, aku segera berlari membuka pintu.
Appa berdiri di sana dengan selimut di tangannya.
"Kurasa kalian kekurangan selimut," Appa menyerahkan selimut itu padaku.
"Terima kasih paman," seru Kai yang sudah masuk ke dalam selimut bersama Baekhyun. Menutupi tubuh bagian atasnya yang polos karena tak sempat memakai baju.
Saat aku hendak menutup pintu, Appa meraih tanganku dan menyeretku keluar kamar.
"Dyo, kau tidur denganku saja. Kajja,"
"Tapi Appa..."
"Sudah. Ayo ikut!" Appa terus menyeretku ke kamarnya.
Appa menyuruhku tidur di kasurnya.
Aku hanya duduk di tepian ranjang."Ini sudah malam sekali. Ayo tidur!" kata Appa pelan.
"Appa...." rengekku. Aku tidak mau tidur di sini. Aku mau tidur di kamarku, bersama Kai. Dan Baekhyun.
"Kau tidak punya rencana busuk kan?" Appa menyipitkan mata menatapku curiga.
"Ren..cana?
"Kau tidak akan melakukannya kan? Minum kopi.. lalu.."
"Minum... kopi..?" suaraku terdengar gugup. Tidak. Appa tidak mungkin mencurigai aku sejauh itu kan?
"Jangan bilang kau mau berubah menjadi seorang gadis lalu kalian bertiga melakukan pesta seks di kamarmu itu!" tuduh Appa membuatku membelalakkan mata.
"Appa!" kini suaraku benar-benar tercekat. Appa menuduhku yang tidak-tidak!
"Dyo!" sekarang Appa justru membentakku. "Aku menemukan kopi instan di dalam laci nakas kamarmu!"
"Appa... itu.. tidak seperti yang kau pikirkan! Sungguh!"
"Jadi jelaskan! Mengapa Kai suka sekali menginap di sini, lalu mengapa malam ini bertambah lagi satu temanmu yang menginap di sini, sementara kau menyimpan kopi instan di kamarmu!"
Aku menghela nafas. Kai sering menginap di sini karena memang dia pacarku. Dan.. hummm... Appa ada benarnya, aku dan Kai memang selalu melakukan seks.. ah.. tapi tetap saja tidak seperti yang Appa pikirkan! Tidak ada hubungannya dengan kopi instan yang memang kusimpan di dalam laci nakas!
"Appa.. Baekhyun... humm.. itu... maksudku.. aku ingin berubah... ah tidak.. bukan begitu.. begini.. maksudku.."
Appa terus menatapku intens.
Aku menghela nafas sekali lagi.
"Aku bertemu dengan gadis penyihir sialan itu. Lalu dia mengatakan tentang obat penawar agar aku terbebas dari sihir sialannya!"Appa mengernyitkan keningnya.
"Penawarnya adalah... air mata pemuda yang sedang patah hati," lanjutku.
"Air mata?"
Aku mengangguk, "Nde. Aku harus minum air mata pemuda yang sedang patah hati. Appa, Baekhyun sedang patah hati. Aku akan mendengar keluhannya dan akan mengambil airmatanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
D.O ½
FanfictionTiba-tiba aja kangen serial Ranma ½. Mumpung lagi kangen, langsung aja bikin ffnya... Versi D.O Versi saya Versi geje Awww..! ☆.☆.☆.☆.☆.☆.☆.☆