pening melayan kerenah sang rerama berkelopak merah jambu,
semakin lebih dekat dalam mengenali dia,
semakin jelas kelihatan sifat usulnya,
ternyata disitu dia hanyalah seorang anak kecil yang inginkan perhatian,
ya, kasih sayang.
angin nya yang kadang berubah-ubah seperti pohon yang dihembus angin lalu melentok ke kiri lalu ke kanan,
cemburunya seperti percikan api mancis apabila digesek di bahagian tepi kotaknya,
kata-katanya yang jauh tercapai dek akal apabila kita berbual seusai jam tiga pagi sehingga pagi,
terkadang aku kelu dengan pendapat nya itu,
terkadang dia membuatkan aku terdiam sejenak memikirkan kata-kata yang perlu disusun agar tidak disalah tafsir disalah arti,
permintaan nya itu juga terkadang menyakitkan hati walaupun sekadar hirisan tipis,
pening kepala aku cinta,
tapi aku bahagia,
tapi aku suka,
mungkin itulah definisi dia yang aku pinta yang sebenarnya,
tidak perlu berpura-pura dan bukan hanya sekadar khayalan seperti di dalam kisah dongeng cinta romantis,
dia yang tulus
dia yang sebenar
dia yang ada
kau seperti anak kecil,
tetaplah sebegitu ya?
sang rerama berkelopak merah jambu ku
YOU ARE READING
Dia; Dee-a
PoetrySemua Cerita Tentang Dee. Sang Rerama berkelopak merah jambu yang hinggap di jiwa aku ketika hati kian layu menunggu masa untuk membatu.
