╰┈➤┇CHAPTER 15

216 45 32
                                    

BRAKK!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BRAKK!!

Serangan terlampau kuat itu sukses membuat tubuh Kasamatsu terhempas jauh, benturan kasar antara punggung bertemu dengan batang besi pun menimbulkan suara sangat nyaring sehingga tumpukannya seketika ikut runtuh. Bagian bahu sampai perut tersayat oleh katana cukup dalam di sana, sontak melepaskan rangkulan pada Seijuurou serta senjata api semula dalam genggamannya.

Perlu diingatkan, Seijuurou hanya milik [Name].

Untuk itulah sang wanita tidak sudi menunda waktu sebab di saat bersamaan ia langsung memanfaatkan kesempatan mengambil Seijuurou kembali, menarik cepat menggunakan tangan kiri hingga tabrakan antara dada bidang dengan dada empuknya tak bisa dihindari. Jemari lentik penuh darah pun menekan kuat punggung tegap membuat seluruh jarak terhapus seolah enggan melepaskan miliknya lagi, bibir ranum menggeram seperti singa liar tatkala menunjukkan setinggi apa rasa kesalnya terlebih saat mencium aroma tangan nakal masih menempel di tubuh lelaki gilanya ini.

Kasamatsu keparat. Ia akan pastikan jika jari-jemari yang sempat menyentuh Seijuurou tadi hilang tanpa sisa di tempat.

Lancang sekali sampah sepertinya mengotori kucing manis kesayangan [Name]. Ini jelas tidak bisa dibiarkan apalagi dimaafkan.

"Setelah ini, aku harus memandikanmu, sayang," bisiknya rendah.

Dan antara sistem kinerja otak mulai melambat ataukah gerakan memang terlalu cepat sehingga sulit ditebak, Seijuurou yang semula berada di rangkulan paksa Kasamatsu bahkan baru menyadari jika kini dirinya tiba-tiba sudah berpindah ke dalam pelukan erat [Name] setelah wanita itu memberikan satu tebasan kemudian menendang lawan begitu telak.

Padahal di detik sebelumnya [Name] masih berdiri cukup jauh dari mereka bahkan terkesan abai tanpa mau memberi aba-aba, tetapi perhitungan serangan akan dilakukan nyaris tidak memiliki hawa keberadaan nyata ... dia meniru keahlian Tetsuya?!

[Name] lantas menjatuhkan rokok semula terapit di bibirnya kemudian semakin mengeratkan pelukan, jemarinya perlahan menyusur naik mencengkeram kuat tengkuk sampai kuku menancap cukup dalam. Seakan memerintahkan melalui tindakan tanpa kata untuk Seijuurou tunduk dan menyembunyikan wajah di ceruk lehernya, ia pun perlahan menopangkan dagu pada bahu tegap disertai suara melantun masihlah terdengar merdu namun berkat posisi tersebut si lelaki maroon tidak pernah tahu jika di belakang sana sorot mata sang wanita sudah menggelap sepenuhnya.

"Kemarilah, keparat. Siapa pun yang berani menyentuh milikku, harus siap untuk kutunjukan di mana letak neraka itu. Aku tidak sudi berbagi walau seujung kuku."

"Yah~ dasar jalang yang merepotkan. Cara bermainmu memang selalu saja tidak masuk akal."

Mendengar suara terasa memuakkan di telinga, [Name] pun melepaskan pelukannya pada Seijuurou; yang refleks merengut tidak suka.

[3] NOXIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang