Iris heterochromia menatap sangat tajam, entah sudah berapa lamanya hanya terpaku pada layar besar kini menunjukkan titik merah berkedip di satu tempat yang sama sejak semalam. Meski lokasi GPS tidak tertulis jelas karena sistem diatur hanya dengan pantauan rute jalanan, tetapi tetap saja masih bisa dipahami oleh Seijuurou sebab ia sudah sangat hafal seluruh kawasan juga jangkauan kekuasaan.
Ditambah, Tetsuya yang selalu profesional untuk menangkap karena memang sering diandalkan pun pasti mengetahui keberadaan target meski melihat tujuan sekilas saja, sialnya lelaki secerah langit biru itu seolah enggan membuka suara dan menjelaskan di mana lokasi yang sejak semalam ditunjukkan bahkan tidak berpindah sedikit pun dari tempatnya. Seperti ada hal tengah disembunyikan karena biasanya akan langsung menyebutkan titik diam sang incaran, atau mungkin merasa sedikit ragu ketika berniat kembali menyakiti setelah mengetahui gender asli si pembunuh bayaran.
Entahlah.
Tak!
"Kubawakan teh hangat. Jangan memaksakan diri. Ingat, kondisimu belum stabil."
Tubuh memilih segera terduduk lalu bersandar diikuti jemari mengambil cangkir teh di atas meja, lelaki maroon itu menyesap pelan seakan menikmati minuman hangat disediakan sang tangan kanan setia namun pandangan kedua mata sama sekali tidak berniat berpaling dari objek utama di hadapannya.
Sebenarnya, Seijuurou ingin segera menyeret si pembunuh bayaran yang sudah melukai untuk ia balas dengan siksaan menyakitkan tanpa jeda, mengurungnya di penjara bawah tanah, dan menghujam berulang kali menggunakan besi panas sebagai ganti peluru cepat yang sukses menembus perutnya. Jika biasanya setelah Tetsuya berhasil menanamkan microchip GPS maka para pengusik itu akan benar-benar sampai di depan kaki tanpa harus lama menunggu, tetapi untuk kali ini saja ia merasa membutuhkan sedikit informasi juga waktu demi mengetahui sosok aslinya lebih dulu.
Seorang wanita.
Mengingatnya saja membuat otak Seijuurou terus berputar karena memikirkan siapa yang berani berurusan bahkan menjalani pekerjaan menantang seperti ini hanya demi lembaran uang, tidak, mungkin bukan sekadar tentang penghasilan jika wanita itu ternyata memang menyukai hal ekstrem seperti bermandikan darah juga menghilangkan nyawa seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] NOXIOUS
Fanfiction【 PSYCHO LOVE STORY #03 】━━ ❝Hanya benang nektar yang mampu menundukkan sang Tuan Mutlak.❞ © KUROKO NO BASUKE, TADATOSHI FUJIMAKI © COVER FANART BY ME! © DACHAAAN, 2023