╰┈➤┇CHAPTER 12

432 53 41
                                    

BLAM!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BLAM!

[Name] menutup pintu kamar dengan bantingan keras, bibir ranumnya bahkan menggumamkan banyak sekali kata umpatan tak kenal henti diikuti netra berkilat tajam menyiratkan kegelapan tanpa batas. Pandangannya terfokus untuk menyisir ruangan yang dipijak juga memasang telinga sebaik mungkin barangkali sosok dicari sedang sibuk di kamar mandi atau balkon luar sana, tetapi hasilnya nihil karena ternyata tidak terdengar suara sedikit pun dan itu artinya ia lagi-lagi masih sendiri sedangkan Seijuurou entah berada di mana.

Ke mana dia sebenarnya?!

Setelah selesai mengawasi para pekerja, bertepatan dengan itu pula [Name] menyadari jika sepenuhnya ia telah kehilangan jejak Seijuurou karena eksistensinya mendadak sulit ditemukan dari jangkau pandangan kedua mata. Padahal hanya ditinggalkan sesaat saja untuk mengikuti juga memantau pergerakan Moriyama, tetapi setelah kembali malah si lelaki maroon yang sudah tidak berada di tempat berdiamnya semula.

Semua yang ada di lokasi pembangunan mengaku tidak melihatnya lagi setelah mengatasi masalah terjadi, beberapa berkata bahwa seingatnya Seijuurou hanya berpamitan harus melakukan pekerjaan penting sehingga meninggalkan mereka untuk bergerak sendiri. Bahkan [Name] sampai bertanya pada Tetsuya karena seharusnya selalu setia menemani, namun ternyata lelaki biru itu sudah diberi tugas lain sehingga sejak awal memang berpisah posisi dan akhirnya tak bisa sesaat pun berdiri mendampingi.

Setan memang. Lengah sedikit saja tiba-tiba sudah menghilang.

[Name] pun bergegas melangkah menuju meja di sudut ruangan, walau semua perabotan nyaris hancur lebur karena perkelahian semalam namun nyatanya mereka tetap bertanggung jawab merapikan sesuai posisi agar tidak mengundang kembali banyak pertanyaan. Jemari lentiknya tergerak cepat ketika membuka laci lalu mengambil gulungan berisi denah villa, kemudian meneliti setiap titik tertera sehingga ia bisa menemukan bahwa selain dua kamar tidur masih banyak tempat lain; salah satunya ruang kerja khusus yang terletak di sisi gym dan mungkin Seijuurou sekarang ada di sana.

"Aku harus segera mengurungnya agar dia tidak pergi ke mana-mana," ucap [Name] yang menyimpan kembali denah lalu menutup laci dengan dorongan asal sesuka hati. "Bila perlu, kuikat saja. Tidak ada yang boleh sampai menyentuhnya."

Kaki jenjang kini melangkah gesit menghampiri ranjang, sang wanita pun merunduk cukup rendah demi mengambil koper yang memang sengaja dibawa untuk menjalankan pekerjaan. Setelah berhasil mendapatkan si kotak kesayangan [Name] langsung membuka kemudian memilih teman-teman sekiranya dibutuhkan saja, dan ia hanya mengambil sebuah revolver juga belati tercinta memang selalu setia menemaninya.

Tanpa mengganti pakaian [Name] hanya perlu menyelipkan senjata-senjata itu pada holster di kedua paha, memakai rok memang selalu memiliki banyak keuntungan karena bisa tetap bergerak juga menyembunyikan barang rahasia secara bebas tanpa ada siapa pun melihat penampilannya dengan tatapan penuh curiga. Ia mulai bergerak terburu namun tetap hati-hati ketika melangkah keluar kamar menuju ruang kerja, kedua mata turut melirik waspada karena ia tidak ingin sampai ketahuan oleh Tetsuya disebabkan hanya lelaki biru itu yang belum mengetahui identitas asli dirinya.

[3] NOXIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang