Tamu

935 56 0
                                    

Author POV

Pagi ini Boby dikejutkan dengan kedatangan Shania dirumah nya. Pagi ini masih sangat pagi dihari minggu yang seharusnya dihabiskan untuk bermalas-malasan hingga matahari beradu dengan tumpukan awan pelindung bumi. Jam 06:00 pagi Shania sudah duduk manis dikediaman keluarga Chaesara lengkap dengan pakaian training dan handuk kecil yang melingkar dileher jenjangnya. Bunda yang menyambut kedatangan Shania pun nampak bingung dengan kedatangan tamu tak diundang sepagi ini.

"selamat pagi Tante, apa kabar?" sapa Shania pada Bunda yang membukakan pintu untuknya.

Nampak ada raut wajah bingung dan senang diwajah Bunda karna sudah lama sekali tidak bertemu dengan Shania.

"eh Shania ya ampun kamu kemana aja? Ayo masuk sini" ajakknya dan menuntun Shania menuju ruang tamu.

"kamu makin cantik aja nih sekarang, kuliah dimana Shan? Eh iya mau minum apa?" tanya Bunda ketika sudah duduk diatas sofa.

"ga usah repot-repot Tante hehe, aku satu kampus sama Boby kok tapi beda jurusan aja kalo aku FISIP" jelasnya pada Bunda.

"ya ampun kalian satu kampus? Boby ga pernah cerita ke Tante selama ini" jelas Bunda sambil membawakan secangkir teh hangat untuk Shania.

Kedua nya larut dalam obrolan panjang dan menyenangkan sampai Shania lupa akan tujuan utamanya berkunjung ke rumah Boby untuk mengajaknya lari pagi.

Dari lantai dua terdengar suara gaduh yang berasal dari kamar Nabilah si anak bontot dari keluarga Chaesara. Beberapa menit kemudian Nabilah sudah berdiri tangga paling atas kediaman Chaesara dan mata nya langsung tertuju pada sosok gadis yang sudah lama tak ia jumpai, Shania. Shania tersenyum manis kepada gadis cantik yang kini sudah tumbuh menjadi dewasa, gadis yang dulu selalu membuatnya naik darah itu kini sudah semakin terlihat berbeda dari beberapa bulan yang lalu.

"Tante Shania!!" teriak Nabilah dari lantai atas dan berlari menuruni anak tangga untuk menemui Shania.

"ih Tante apa kabar sih? Sombong ga pernah nge-line aku lagi sekarang" runtuk Nabilah ketika sudah duduk disamping Shania.

"hehe maaf ya anak kecil abis aku sibuk terus nih banyak tugas kuliah yang menumpuk. Kamu makin cantik deh sekarang make up an ya? Ih genit!" sindir Shania sambil mencubit kedua pipi Nabilah. Bunda yang menyaksikan keduanya hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku gadis remaja tersebut.

"adoh sakit tau! Aku dari dulu juga cantik Tante aja tuh yang ga nyadar" ucap Nabilah sambil mengusap pipi nya yang tadi dicubit oleh Shania.

"ehm, kalo gitu Bunda mau lanjut kegiatan dulu deh ya kalian ngobrol aja. Tante mau nyiapin sarapan"

"eh em.. Iya Tante silahkan hehe" ucap Shania sambil melemparkan senyum nya.

"masak yang enak ya Bunda ku yang cantik" teriak Nabilah yang membuat Shania harus menutup kedua telinganya.

"hih kamu dari dulu itu toa dimulut ga dilepas ya" ucap Shania sambil membuka tutup telinganya karna berdengung akibat suara Nabilah.

"yaelah tante lebay nya dari dulu ga dilepas ye" ledek Nabilah dengan nada pengucapan yang sama seperti Shania.

Mereka berdua pun larut dalam canda tawa sampai akhirnya seseorang yang ditunggu Shania sejak kedatangannya tadi pun keluar dari dalam kamar.

Mata Boby tertuju langsung mengarah kepada dua gadis yang berada dibawah, seketika mata Boby membulat begitu menyadari sosok gadis yang berada dibawah adalah Shania. Boby pun berjalan mendekat menuruni anak tangga dalam kondisi baru bangun tidur. Dengan celana boxer hitam dan baju putih polos.

Hello AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang