Holla =]
Sebelumnya, minal aidin walfa idin ya semuanya. Maaf apabila selalu ada typo dalam penulisan hahaha
Ah ya ini mau sedikit menceritakan kenapa ada hello adik hehe
Bagi yang bertanya di ff hello tante, sempet ada yang nanya gini
"kenapa dibikin 3 pov?"
Nah, ff ini lah jawabannya ehehe
Semoga suka ya sama ceritanya hehe masih panjang tenang aja jangan buru-buru haha
Yang belum baca ff hello tante baca dulu sana sebelum baca ini ehe!
Yaudah happy reading yeps=]
•••••••
Boby POV
Aku menepati janji ku dengan Nabilah, adikku. Untuk saat ini aku lebih banyak menghabiskan waktu ku bersama dirinya, ditambah lagi dengan dipaksa nya aku menjadi manager Nabilah karna sekarang karir Nabilah sedang naik daun. Ia berhasil mendapatkan debut film pertamanya. Mulanya Ayah dan Bunda menolak, tapi aku sebagai seorang kakak memberikan kepercayaan kepada mereka ya maka jadilah sekarang aku disibukkan dengan mengurus keperluan si Kubil ini.
Hampir setiap hari seusai kuliah aku wajib menyandangi lokasi shooting Nabilah dan menemani nya hingga usai. Sebenarnya banyak sekali waktu yang aku korbankan demi menemani Nabilah, tapi itu semua aku lakukan karna memang sudah menjadi tanggung jawab seorang kakak yang melindungi adik nya.
Nabilah sangat keren, aku tak tau bakat dari mana yang ia dapat sehingga bisa beraccting seperti itu. Terkadang aku kasihan pada dirinya yang harus memforsir tenaga dan pikirannya antara sekolah dan shooting . Sehabis sekolah Nabilah bergegas menuju lokasi shooting, itu membuat Nabilah harus merelakan berbagai macam les yang sedang ia jalani. Aku sempat marah dengannya karna dia tidak bertanggung jawab dengan dirinya sendiri tapi itu semua sirna ketika suatu hari Nabilah menunjukkan hasil nilai ujiannya kepada ku. Bagiku seorang kakak yang baik ialah kakak yang mampu mengerti keadaan adikknya dalam kondisi dan situasi apapun. Untungnya aku termasuk kedalam golongan yang mengerti akan hal itu.
Seperti hari ini aku sepulang kuliah bergegas menuju lokasi shooting Nabilah. Lelah memang tapi demi adikku aku rela melakukan apapun untuknya. Sudah menjadi kebiasaan memang kalau Nabilah break shooting ia selalu ku suapi untuk makan. Mengingat betapa lelah nya dia dibanding diriku yang hanya seorang mahasiswa, Nabilah lebih lelah lagi dengan beban pelajar dan dunia entertaiment nya. Terkadang aku berpikir, aku ini apa guna nya di keluarga? Tidak bisa membuat kedua orang tua ku bangga seperti Nabilah. Rasa bersalah itu terus muncul dan mengganggu diriku tapi sebisa mungkin aku tidak menunjukkan itu semua dihadapan Nabilah, adikku.
Setelah menyuapi Nabilah, ah lebih tepatnya aku meninggalkan Nabilah karna tubuh ku terasa sangat lelah. Aku menuju ke mobil kesayangan ku untuk sekedar merebahkan diri ku. Aku tidak tertidur hanya meregangkan otot-otot ku yang sakit akibat aktifitas. Aku tau dan aku sadar ketika ada tangan lembut menyentuh wajahku. Mulanya aku berpikir itu hanya bunga tidur ku saja dan mengharapkan tangan lembut itu milik Shania tapi aku dalam keadaan sadar, Aku ingin membuka kedua mataku namun aku hanya membiarkan saja.
"kak maafin Ayu suka ngerepotin kakak"
Ternyata tangan lembut itu milik Nabilah, kenapa dia meminta maaf kepadaku? Kenapa adikku yang tidak bisa diam menjadi sangat pendiam dan romantis seperti ini? Dan kenapa pula aku baru menyadari usapan tangan Nabilah mirip sekali dengan usapan Shania, ah aku jadi rindu dengan Shania.
Aku tetap memejamkan mata ku tak ingin usapan lembut itu berakhir. Sampai akhirnya usapan itu terhenti tepat disudut bibir ku. Nabilah menarik tangannya dengan cepat dan turun dari mobil. Aku membuka mata ku saat Nabilah menutup pintu mobil. Ia duduk diatas kap mobil sambil tertunduk. Ada apa dengan adikku?