hanya tentang bagaimana Hinata Shoyo mencoba mencurahkan rasa suka pada Tsukishima Kei.
semua karakter disini hanya milik Haruichi Furudate sensei. saya cuma pinjam.
semua sumber gambar/pic saya dapat dari pinterest dan PicsArt
warning!
BxB, yaoi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.. .. .. ..
ו•••×
sosok kepala oranye dengan satu karibnya itu tengah mondar-mandir di lapangan saling mengoper dan memukul bola satu sama lain. tidak ada kata lelah bagi hinata shoyo dan juga kageyama. meskipun daichi sempat berang demi memaksa dua remaja itu agar beristirahat sejenak, namun satupun tak ada yang mendengarkan. jika sudah begitu, mana bisa diganggu gugat.
maka dari itu tsukishima kini hanya bisa memperhatikan hinata shoyo dari pinggir lapangan. duduk bersandar sembari mendinginkan tubuhnya yang panas akibat latihan selama hampir tiga jam tanpa istirahat. yamaguchi pun duduk disebelahnya, barangkali objek perhatian mereka sama, maka dari itu senggolan sikut yamaguchi agaknya menyadarkan seorang tsukishima karena telah terlalu lama memperhatikan si kepala jeruk.
"eung?" tsukishima menoleh ke arah yamaguchi, meminta penjelasan kenapa menyenggol sikunya dan agak kesal juga karena perhatiannya harus terpecah dari shoyo.
"bagaimana dengan hinata, yang ku lihat kalian seperti tidak ada kemajuan apa-apa. kalau benar begitu, sia-sia saja aku menyerah darimu, tsukki." yamaguchi bertanya tanpa basa-basi.
tsukishima tidak langsung menjawab, alisnya bertaut akan pertanyaan yang yamaguchi berikan padanya secara gamblang itu. jika dipikir-pikir, semenjak hari di mana tsukisima menyatakan perasaannya pada hinata shoyo, tidak begitu banyak hal yang berubah di antara mereka. meskipun tak ada lagi aksi menghindari satu sama lain, namun bukan berarti intensitas membuang waktu bersama menjadi lebih baik dari sebelumnya. tidak baik, juga tidak seburuk itu.
"bagaimana apanya, kami baik-baik saja." tsukishima kemudian meneguk minuman iron ditangannya. setelahnya ia melirik botol minuman milik hinata yang juga berada di pinggir lapangan, berniat untuk memberikan remaja pendek itu air minum supaya tidak dehidrasi saja.
yamaguchi tersenyum gamang, sekali melihat ke arah hinata lagi sebelum balik pada tsukishima di sebelahnya.
"kamu ini benar-benar tidak bisa diandalkan ya tsukishima. bagaimana mungkin hal beginian saja kamu tak tahu. sebenarnya, kamu benar-benar menyukai shoyo atau tidak? kenapa diam saja tanpa pergerakan sama sekali," pancing yamaguchi lagi.
"aku tidak mengerti. lagipula memang aku harus apa, kami hanya saling menyatakan perasaan masing-masing saja dan kurasa itu cukup, memangnya mau bagaimana lagi?" yamaguchi sungguhan tak habis pikir dengan isi kepala tsukishima. ternyata manusia pintar satu ini lumayan bodoh juga.
"huft, jika kamu begitu terus, yang ada shoyo akan merasa lelah padamu dan bisa saja berhenti menyukaimu lagi, tsukki. lihat, meskipun dia dan tobio terlihat seperti musuh, tapi tobio benar-benar perhatian terhadap shoyo. dia bahkan sering membawa shoyo untuk makan bersama meskipun mereka selalu bertengkar sepanjang hari. sedangkan dirimu? apa yang kamu lakukan sebenarnya? katamu suka dengan hinata, tetapi malah kelihatannya seperti kalian ini orang asing saja seperti dulu. tidak takut apa kalau shoyo berpaling?" yamaguchi menuding ke arah hinata dan kageyama yang tampaknya tengah berdiskusi soal taktik mereka sebagai biasanya.