Suara alarm dari jam weker membangunkanku tepat jam 6:00 pagi ini dan berhasil mengahancurkan mimpi indahku.
"Astaga!!! jam berapa ini?" Setelah melihat jam weker ku, aku bergegas menuju kamar mandi yang berada tepat di dalam kamarku.
Tok tok tok!
"Yaa?" Jawabku. "Masuk!"
"Pie, kamu sudah siap?" ucap kakak perempuan ku
"Emm... kurasa sudah, ayo kak cepat berangkat sebelum aku terlambat."
"Ok, pagi hari ini lalu lintas sepertinya sedikit padat."
"Coming!"
Saat aku menuruni satu persatu anak tangga, aku melihat ayah yang sedang membaca koran lalu meminum teh sedangkan bunda sedang mempersiapkan sarapan untuk ku, ayah, dan kaka perempuanku. Pagi hari ini ayah ku juga berangkat bekerja, tetapi waktunya berbeda dari waktu ku masuk sekolah.
"Pagi bun, pagi ayah," sapa ku kepada kedua orang tuaku. Aku memberi morning kiss kepada mereka, begitu pula kaka ku yg ikut melakukan hal itu kepada ayah dan juga bunda.
"Ayah," panggil kakakku. "Ayah tidak berangkat ke tempat kerja?" Tanyanya.
"Ya sayang, mungkin sebentar lagi," jawab Ayahku. "Ada apa?"
Kakakku menggeleng pelan. "Engga apa-apa, cuma mastiin aja."
Aku mengambil selembar roti keatas piring lalu mengolesi nya dengan selai rasa coklat kesukaanku, setelah memakan habis rotinya, aku pamit kepada ayah dan bunda begitu pula kaka ku yg ikut pamit bersamaku.
"Bun,,Yah aku berangkat ya!"
"Ya sayang, have a nice day."
"Kakak berangkat juga ya bun, yah, love you! Byee!" lanjut kakak perempuan ku.
Setelah berpamitan, aku langsung berlari kecil menuju mobil dan duduk tepat disamping tempat pengemudi, setelah itu kaka ku pun melajukan mobil nya, hari ini aku benar-benar gugup, bagaimana jika aku tidak memiliki teman atau banyak yang tidak menyukaiku? halah, aku tidak peduli, aku menjadi semakin ke kanak-kanakan saja. Hey, ini adalah pertama kali aku melangsungkan kelas 11 ku di SMA favorit Jakarta,aku semakin tidak sabar, duh,kenapa aku jadi labil begini.
Mobil yang dilajukan kaka perempuan ku pun berhenti didepan pagar sekolah berwarna silver yang besar dan tinggi, sekolah ini identik dengan warna silver seperti seragamnya yang bernuansa silver dan merah maroon.
"Kak, kenapa cepat sekali? Kamu bilang lalu lintas sedikit padat lalu mengapa secepat ini? bahkan tidak ada setengah jam untuk melaluinya."
"Hey, kamu ini kenapa berkomentar saja, kamu terlalu banyak melamun remaja! Lebih baik kamu cepat turun, kamu mau dihari pertama masuk sekolah sudah terlambat lalu dihukum, huh?"
"Ya jelas tidak mau lah, kaka ini bagaimana? yasudah lebih baik aku masuk, ok selamat tinggal kakak paling menyebalkan! See you."
"Hahaha ok selamat belajar adik kecil tukang melamun, jangan lupa kabari aku waktu kamu pulang sekolah."
"Sip boss!" aku mempraktekan gerakan hormat kepada kakak ku setelah itu dia langsung melajukan mobilnya ke tempat kuliahnya.
"Sekolah baru, semangat baru, semoga semua yang kulakukan disini,menjadi yang terbaik," ucapku dalam hati.
Aku segera melangkahkan kaki ku menuju receptionist untuk menanyakan kelas dan jadwal pelajaran yang akan aku laksanakan hari ini dan untuk kedepannya.
"Permisi, selamat pagi, saya Pie, Pieter San Diero, siswa baru disekolah ini."
"Ya, selamat pagi pie."
"Saya mau meminta jadwal pelajaran dan kelas baru saya." receptionist itu mencari benda yang diminta oleh Pie.
"Oh ini dia, bapak kepala sekolah menitipkan ini kepada saya."
Pie mengambil kertas dari tangan receptionist lalu membaca isinya
Pieter San Diero - IPS. 3
"Terimakasih bu, kalau begitu saya kekelas dulu ya bu," Pamit Pie.
"Ya silahkan, kelas akan dimulai 5 menit lagi, have a great day pie!"
Receptionist itu melontarkan senyum yang sangat manis kepadaku, aku membalas senyumannya, em ya, aku masih kebinggungan mencari dimana letak kelas ku, setelah susah payah mencari kelas 11 IPS.3 seseorang menyentuh bahu ku.
"Ada yang bisa gue bantu?
Tatjana Saphira as Pieter San Diero
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerely,Pie
Teen FictionSaat kau mulai melangkahkan kaki Saat itu juga airmata ku luruh di pipi Kau penyebab segala kesedihan Dan penghancur segala harapan. -Sincerely, pie