Tanpa ragu aku menengok ke seseorang yang berada tepat di belakang ku ini, betapa kaget nya aku ketika melihat wajah nya yang masih tetap terjaga kegantengan nya tetapi lebih dewasa daripada masa smp dulu. Ya dia Alandra, Alandra Putra Sanjaya.
"Ngg.. Ngga gue bisa sendiri kok," ucapku kikuk.
"Yakin? Kok kelihatan nya kesusahan ya?"
"Iya, yakin bentar lagi juga ketemu, udah ya gue duluan takut telat."
Aku berlenggang pergi ingin meninggal kan Alandra tetapi kurasakan tangan ku tercekat oleh tangan... Siapa lagi kalo bukan Alandra.
"Gue anter."
Dia menarik ku pergi dari koridor sepi yang entah itu dimana, dan entah kapan aku akan menemukan kelas ku kalau tidak ada Alandra.
"Ini, kelasnya disini, 11 IPS.3 kan?" aku memperhatikan pintu nya lalu menemukan tulisan yang tertulis di besi berwarna maroon yang bertuliskan "11 IPS.3" di dalam nya.
"Makasih."
"Sama-sama, masuk gih nanti telat."
Aku diam lalu membalikan badan ku untuk membuka pintu kelas.
"Pie? Kalo butuh gue cari aja ya, gue siap bantu kok." Aku mengangguk diam setelah itu Alandra pergi, meninggal kan ku yang masih terpaku karna nya.
"Assalamualaikum, " sapaku sambil, memasuki kelas. Mataku melirik ke seluruh penjuru kelas. Aku menelan ludah, setidaknya berusaha menghilangkan kegugupan.
"Wa'alaikum salam, kamu Pie ya?" Tanya seorang perempuan didepan kelas, yang ku yakini adalah guru. Aku mengangguk mengiyakan perkataanya.
"Oke, sebelum duduk di kursi kamu perkenalkan dulu diri kamu ke teman teman baru kamu Pie."
Aku mengangguk, lagi. "Pagi teman-teman, aku Pie, Pieter San Diero, aku pindah dari Jerman ke Jakarta karna tuntutan pekerjaan ayah ku, lalu di Jakarta aku tinggal bersama Bunda, ayah, dan kaka perempuan ku."
"Hai pieter, minta Id line nya dong!" Teriak lelaki yang berada di pojok barisan entah itu siapa.
"Jangan mau pie, Id line nya kasih gue aja!" Seru yang lainnya.
"Cantik banget sih pie." keempat cowo itu tertawa karna mereka menggodaku, aku hanya membalas senyum "Aduh gila manis banget, diabetes nih gue."
"Huss sudah-sudah, Gilang kamu menggoda Pie saja, nanti dia gabetah lama-lama disini gara-gara kamu Gilang" murid yang ada di kelas pun tertawa, lalu Bu Fitri mempersilahkan ku duduk "Kamu duduk disamping Chealsy ya Pie" Aku mengangguk "Makasih bu".
Pelajaran pun berakhir, Bel istirahat dikumandangkan Bu Fitri pun ikut membereskan buku buku nya sehabis mengajar tadi.
"Pie kekantin yuk?" Ajak Chealsy "Yuk, gue laper chel hehehe" Aku dan Chealsy pergi ke kantin untuk mengisi perut masing-masing. Kantin hari ini sangat ramai aku dan Chealsy susah payah mencari tempat duduk yang kosong.
"Chel, Pie sini duduk bareng" Aku dan Chealsy menengok ke sumber suara yang dari tadi memanggil nama ku dan Chealsy, ah ya ternyata dia adalah orang yang menggodaku tadi dikelas lengkap dengan ketiga temannya. "Kalian udah pesen makanan?" tanya laki-laki yang kurasa bernama Dodi , "Belum nih dod pesenin dong, gue mager rame banget" "Iya yaudah sini gue pesenin Chel, lo mau apa?" "Gue mau.. Mie ayam, pake bakso, minumnya es teh manis hehehe" "Pie lo mau apa?" "Gue samain aja kaya Chealsy tapi gapake baso deh" "Oke gue pesenin bentar ya" Dodi beranjak dari kursi nya untuk memesan makanan nya, Pie, dan juga Chealsy. "Et ya si anjing, Dodi lu ga mesenin kita cuma mesenin nih cewe dua?cukstaw dod cukstaw" Teriak teman Dodi yang bernama Gilang. "Eh iya Pie kita belum kenalan, Gue Daffa" "Halo pie, gue Vino" "Hehehe iyaa hai Daffa, Vino" aku mengetahui nama lelaki yang sejak tadi dikelas menggoda ku.
Aku mengedarkan pandangan ku ke sekeliling kantin, mata ku terpaku pada sosok laki-laki yang sedang di gelayuti oleh banyak perempuan cantik di samping nya. "Lo kenal Alandra?" Tanya Chealsy yang berhasil membuyarkan lamunan ku "Hah.. Ehh ngga kok, gakenal" "Dia ganteng banget ya"
Aku diam lalu melihat kembali laki-laki yang sejak tadi ada dalam pikiran ku.
"Ah gantengan juga gue, yaa 11-12 lah ya sama Alandra" "Aduh sorry banget ya Vin, gantengan Alandra kemana-mana lah" "Gak beda jauh lah chel sama gue, ya kan Pie?"
Aku diam lalu kembali melihat lelaki itu lagi, tidak sengaja mata kita bertemu, 1..2...3.. tidak ada yang mengalihkan aduhhmampusgue. "Makanan datang" Aku pun segera menengok ke arah Dodi yang datang dengan nampan ditangannya.
I Really know him....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.