How To Forget You?

37 10 3
                                    

Kepergianmu adalah penyebab sepi ku
Luka dan air mata tetap menjadi urusanku
Lalu, rindu harus kupikul sendiri
Sampai tua-Sampai mati
**

Sementara dikelas 11 IPS.7 Alandra dan soulmate nya terlihat bosan karna pelajaran Matematika yang tak kunjung selesai. "Bro, lo gamau cabut?"
"5 menit lagi balik Bob lo gila"
"Aduh lan, 5 menit mtk tuh sama aja 5 jam lan"
"Alay lo ah, kalo mau cabut, cabut aja gue gaikut" Alandra kembali memfokuskan mata nya ke handphone yang terletak di bawah meja nya. Pikiran nya terbawa ke perempuan yang tadi pagi di tolong nya, yang tadi matanya sempat bertemu pada saat dikantin, tapi perempuan itu lebih memilih mengalihkan pandangan nya.

"Lan, lo tau Pieter ga? Buseet cantik banget anjir lan"
"Hmmm"
"Duh lan nyesel kalo lu ga ketemu, ehh atau jangan-jangan lo udah nyolong start duluan?"
"Iya kalo udah kenapa? Tadi pagi dia kesusahan nyari kelas, gue bantuin deh" Alandra senyum sumringah, bel pulang sekolah pun ikut berkumandang, mengetahui hati Alandra yang sedang berbunga-bunga.

"Ah tai lo lan"
"Udah ayo ah cabss" Alandra jalan keluar dari kelas lalu turun untuk pergi ke parkiran. Dilihat nya dua perempuan berjalan menuju gerbang berjalan beriringan, dia sangat mengenali dua perempuan itu siapa.

"Lan.. Lan Pieter lan" Bobby menyenggol tangan Alandra berkali-kali. "Aduhh nikmat tuhan mana lagi yang engkau dustakan" sambung Bobby.

"Lo pulang naik apa Pie?" Tanya Chealsy sambil mencari sesuatu di dalam tas nya, botol minum.
"Dijemput kayanya, tapi kaka gue dari tadi gak ada kabar, ditelfon gak di angkat" Pieter melengkungkan senyum nya kebawah "Lo mau duluan? Gapapa kok duluan aja"
"Iyaa deh pie gue duluan ya, soalnya naik angkot takutnya kesorean"
"Okee hati- hati yaa"
"Daaah"

Sendirian, didepan gerbang, dan hampir gelap, sempurna sekali. Gilang, Daffa, dan Vino mereka pulang duluan karna masing masing ada keperluan sendiri, mengingat teman-teman kelas nya yang sangat seru dan lucu Pieter pun senyum-senyum sendiri. Lagu Cancer- Twenty One Pilots pun berbunyi pertanda ada telfon masuk dari Handphone Pieter disana tertera nama "Kakak Nyebelin" lalu tanpa ba bi bu Pieter mengangkat telfon nya.

"Halo kak? Kamu dimana, aku udah digerbang dari 2 jam yang lalu nungguin"

"Aduh sorry nih pie kayanya kaka gabisa jemput deh, ada kelas tambahan nih dosen kakak tiba-tiba"

"Terus aku pulang naik apa?"

"Angkot aja ya? Nanti aku beliin Shilin sama Chatime ganti nya, oke?"

"Iya deh"

"Ok, hati-hati yaa" Sambungan telfon pun terputus, aku mendengus kesal karna sudah jarang angkot yang lalu-lalang karna jam sudah menunjukan pukul 17:35. Tiba- Tiba mobil berwarna putih berhenti tepat di sampingku, pemilik nya pun keluar dari mobil, Alandra.

"Pulang naik apa? Angkot? Jam segini udah gak ada angkot lewat"

Aku diam, tidak menatap lelaki yang berada tidak jauh dari ku, tiba-tiba Alandra mendekat "Pulang sama gue aja biar aman" Alandra kemudian menarik tangan ku menuju mobil nya "Apansih narik-narik, gue bisa pulang naik ojek, atau bus"

"Batu banget sih, udah gak ada Pie, lo mau nyari sampe malem disini? Kalo mau silahkan"

Aku diam, tangan ku dan tangan nya masih bertautan "Udah, sama gue aja makanya, gak bisa jawab kan?" Alandra membukakan pintu penumpang yang berada disamping pengemudi, aku duduk melihat ke arah jendela tanpa sekali pun melihat Alandra, Alandra melajukan mobil nya menuju rumah ku. 

"Rumahnya masih sama kan?"

Aku mengangguk tanpa melihat ke arah nya "Kalo diajak ngomong tuh liat lawan bicaranya" Aku mengerutkan dahi lalu menengok ke arah nya. "Kemana aja?" Sambung Alandra "Kemana apanya?" Ucapku datar. Alandra senyum lalu kembali fokus ke Jalan. 

**

"Makasih" Lalu aku turun dari mobil Alandra, Alandra membuka kaca yang berada di depan ku "Sama-Sama, gue langsung ya? daah"
"Iyaa, daah" Alandra menutup kaca lalu memencet klakson, setelah itu dia pergi, lalu hilang di belokan. Aku masih terpaku di depan gerbang rumah ku "Kenapa dia disini? Aku susah payah melupakan nya, lalu dia kembali lagi, dan merasa tidak ada masalah diantara aku dan dia"

**

Vote and Comments jangan lupa, Saya update cepet kokk hehehe
Gimana menurut kalian "Pielandra" ?
Udah bikin terbang2 belum?

Sincerely,PieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang