Waktu berjalan seolah merangkak...
Terasa berat dan sesak prilly menjalani hari...Bagaimana bisa, bagai mimpi... prilly seolah dibangunkan dari tidurnya...
Sudah lepas dua bulan ini Al pergi tanpa kata... dan prilly masi bermuram akan kisah cintanya..
Sesungguhnya, slama kesendirian prilly ini, Ali tak pernah meninggalkannya, Ali slalu berada didekat prilly, walaupun prilly tak menyadari dan memperdulikan keberadaanya tapi Ali masih slalu menjaga prillynya, dan dilain hal Ali pun sedang terus berusaha untk merubah sifat dan watak buruknya...
Membuang smua keEgoisan dan keAngkuhan yg lama tertanam dlam diri Ali bukanlah hal yg mudah untk Ali lakukan, tapi demi prilly... Ali berusaha agar bisa menjadi Ali yg lebih baik lgi...Ali terus mencoba dan berusaha untk terus mnjadi Ali yg lebih baik, Ali mulai mengikis dinding keAngkuhan dihatinya...
Kini Ali bahkan tlah mnjadi orang yg lebih ceria, krna kebaikan yg terus dia coba lakukan, maka perlahan keanehan orang sekitar akan sikap Ali mulai berubah mnjadi kebahagian, smua pekerja2 dirumah Ali, para pengasuh, supir, bodyguard, teman2 sekolah, guru, bahkan para satpam dan bagian kebersihan skolahpun ikut tersenyum...
Mereka kini tak lagi menundukan wajah atau bahkan bergidik takut saat Ali berada disekitarnya, kini sapaan dan senyum hangat itu berbalas...
Ali mulai merasakan betapa bahagianya saat org disekitar menganggapnya "Manusia" bukanlah sang penguasa... dan Ali semakin menyadari betapa bodohnya saat ia mengira bahwa smuanya dapat ia lakukan dgan sikapnya dulu...
Kebaikan yg trus Ali mulai lakukan membuat kedua orgtuanya semakin bahagia, dan Ali pun kini menjadi idola oleh kedua sahabatnya rasya dan verrel, mereka kini merasa bebas dri beban kasta, mereka kini bebas untk mengenal dan bergaul pada siapun, tanpa takut Ali akan mengultimatumnya...******Skip*****
Ali kini tlah memandang jauh kelangit,,, dibalkon atas sekolahnya Ali menatap jauh dalam senyapnya gerimis...
Langit bagai mengisyaratkan sesuatu...
Hempasan gerimis ini, entah mengapa semakin membuat hatinya dalam gundah tanpa sebab... yg jelas batinnya kini tak henti mengingat akan sosok Al...Al, maafin gw..
Entah dimana lo sekarang, gw harap lo ga benci ma gw..Tiba2 saat Ali sedang terlarut dalam gejolak hatinya, seseorang mengagetkannya...
Ali..
Aliii..
Maaf...Pril,
Prilly.. (ali kaget dan terhenyak, bagai tak percaya kini prilly lah yg ada didepannya, entah apa yg terjadi tpi tak dapat dipercaya kini prilly lah yg menemuinya)Ali maaf klu aku ganggu,
Mmmmh
Ak pergi aja klu jdi ganggu km...Dan saat prilly berbalik ingin pergi, Ali menahannya. Ali menatap lekat prilly dengan tak melepaskan genggaman tangannya ke prilly..
Apa yg mau km katakan pril, katakan aja, aku siap untuk jadi pendengar, aku siap untuk dengerin cerita kamu, keluh kesah, tangisan, bahkan kemarahanmu aku siap untuk jadi pelampiasannya!
Yang penting kamu ga begini pril...!!!
Udah cukup, udah cukup lama kamu kubur senyuman kamu pril, udah lama kamu berlaku bagai patung, udah cukup lama pril kamu buat matahari bagai tidur, dan udah cukup lama, kamu buat seolah musim dingin ga terganti kemusim semi...
Cukup matahariku...!
Kamu harus terbit kembali...
(Ali tak melepas genggaman tangannya ke prilly, dan tangan kanan Ali menangkup mesra wajah prilly dan mengusap2nya lembut)Tapi saat Ali berhenti bicara prilly pun kaget dan sempat menghentakan tangan Ali...
Prilly bagai kembali kemimpinya, kembali pada ingatannya pada sosok Al, sosok yg membuatnya mencinta, tapi lalu mempatrinya dalam duka, duka dalam kesendirian dan ketidak pastian akan keberadaan kekasih hatinya.
Kata terakhir Ali, itu adalah kata2 Al untk prilly...
"Matahari yg harus selalu terbit dalam senyumannya"...

KAMU SEDANG MEMBACA
kisah seorang gadis
Fiksi Penggemarkisah klasik yg mengisahkan betapa kenyataan itu sungguh sulit bahkan terkadang sangat menyakitkan. kepedihan itu dimulai saat seorang gadis mungil nan cantik itu kehilangan ayahnya meninggal dunia. Dunia bagaikan trbalik untknya apa lagi saat ia mu...