24 Juni 2015. 01.00 am.
Geral
Facetime.
Decline. Accept."Haloooooo, iih ucu banget. Namanya siapa, Ger?"
"Halo kakak, aku Millo. Aku samoyed."
"Eh, by the way, lo lagi di Jakarta?"
"Iya, gue balik dari tanggal 10. Rencananya sih mau ngabisin waktu sama Hanna, eh putus."
"Aduh, kakak Geral galau ya kak?"
"Diem looo! Jalan yuk, Carrr."
"Jemput donnggg, gimana sih. Hahaha."
"Idih ogah."
"Si kampret, ngajakkin gue jalan tapi malah gitu!"
"Iya deh neng, abang jemput. Mau di jemput dimana neng?"
"Taman Lawang."
"Eh kampret! Lo kan tau gue takut sama banci."
"Tapi Carissa maunya main di Taman Lawang, terus Geral jemput Carissa."
"Gak!"
"Oke. Gitu!"
"Car, gue ada Boneka Koala. Sebenernya ini punya Hanna cuman, kita keburu putus, lo mau?"
"Buat apa ngasih gue yang pertamanya emang bukan ditujukan buat gue?"
"Coba ulang lo ngomong apa?"
"Gak jadi haha. Eh, kenapa lo mau ngasih gue?"
"Lo kan suka Koala. Dulu cerita pengen banget ketemu Koala."
"Gak deh, gue yang lain aja, Ger. Udah ada Koala mah, dari Stefan."
"Yang mirip gue itu? Lo lagi deket juga sama dia?"
"Dulu sempet, terus dia kasih gue boneka Koala."
"Sekarang masih deket?"
"Kemarin dia ngajak jalan, cuman anjir gue takut lah jalan berdua doang. Mana gitu lagi anaknya."
"Iya, jauhin aja! Gak boleh dia deketin Carissa."
Telfon tersebut putus dikarenakan kuota Carissa habis. Carissa merasa sedih karena tidak bisa melihat wajah Geral.
KAMU SEDANG MEMBACA
Late Night Call
Teen FictionKalo lo gak cinta, ngapain lo manggil dia sayang, lo minta nemenin sampe pagi terus? © 2015 by londonxlouis